Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ingin Bahagia? Lakukan 3 Hal ini

30 Juli 2022   12:21 Diperbarui: 30 Juli 2022   14:50 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana mencapai kebahagiaan selalu menjadi topik diskusi dan pembicaraan yang terus ada di setiap waktu.

Orang selalu bertanya dan mencari konsep tentang kebahagiaan.  Apakah bahagia itu acountable (bisa dihitung dan diukur) ataukah uncountable (tak bisa di ukur).  Bahagia menjadi hal yang sulit dijabarkan, tak bisa dikejar karena bingung akan mengejar kemana dan bahkan ada yang berusaha mencari kebahagiaan ditempat-tempat yang justru kering akan rasa bahagia.  Mungkin sesaat bisa mendapatkan namun kemudian hilang secepat petir datang.  Akibatnya seperti minum air lautan mereka terus menerus mencari agar mendapatkan kepingan kebahagiaan itu.

Tak jarang orang meletakkan kebahagian dirinya pada orang lain.  Menganggap bahwa bahagia itu berasal dari luar diri, akibatnya bila orang lain itu berlaku atau melalukan sesuatu yang tidak sesuai harapannya maka akan merasa dunianya runtuh.

Lebih membingungkan lagi ketika ada sebuah pernyataan dari seseorang bahwa dia akan terus menerus mencari kebahagiaan sejati.  Namun ketika kutanya tentang definisi kebahagiaan sejati menurut dia itu apa, dia hanya terdiam dan bingung.  Bagaimana mau bahagia jika apakah bahagia bagi dirinya saja tidak bisa dijelaskan.

Apakah Bahagia itu?


1. Menurut Aristoteles ada 2 macam kebahagiaan :

a.  Hedonia yaitu adanya rasa bahagia yang berakar dari hal menyenangkan. Biasanya  berhubungan dengan perasaan senang jika melakukan hal yang diminati atau disukai, menyayangi diri sendiri, tercapai impian dan cita-citanya dan merasa puas akan hidupnya.

b. Eudaimonia yaitu berdasarkan pencarian tentang makna hidup.  Memiliki tujuan hidup dan nilai adalah komponen penting dalam mencapai kebahagiaan. Ini terkait dengan pemenuhan tanggung jawab, perhatian terhadap orang lain, dan kemampuan menjalani hidup sesuai idealisme atau harapannya.

2.  Menurut wikipedia adalah 

Kebahagiaan atau kegembiraan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens.

(Disini menurutku ada perbedaan arti tentang kebahagiaan dan gembira.  Bahagia memiliki arti lebih mendalam dibandingkan kegembiraan).

Menjadi bahagia bukan hal mudah untuk kita wujudkan, alasannya karena manusia secara alami mempunyai insting negativity bias (kecenderungan untuk lebih tertuju pada hal negatif ketimbang positif).  Kecenderungan ini bisa berdampak pada lupa untuk membahagiakan dirinya sendiri (self love termasuk didalamnya). Jangan terlalu fokus pada kepentingan, keberhasilan atau bahkan kesusahan orang lain sehingga kita berusaha terlalu keras.  Namun pastikan kita juga bahagia ya.  semakin sering dilatih untuk berbahagia maka kita akan semakin mahir mengontrol emosi dan pikiran kita sehingga mampu membahagiakan diri sendiri.  Bahkan ada bonusnya loh jika kita bahagia, kita akan lebih jarang sakit.  Keren kan.

Ada 3 cara untuk membuat kita bahagia :

1. Bersyukur

Ketika kita mampu bersyukur setiap hari dan setiap waktu maka kita akan lebih mudah merasa bahagia.  Merasa cukup atas berkat yang diberikan olehNYA dalam kehidupan ini.  Kita belajar bersyukur untuk hal-hal kecil atau yang kadang kita anggap bahwa itu sudah seharusnya ada.

Bersyukur atas nafas yang terberikan hari ini.

Bersyukur atas pekerjaan dan rejeki yang telah disediakan bagi kita.

Bersyukur atas keluarga, teman dan lingkungan sekitarnya.

bahkan mampu bersyukur bila ada hambatan dalam hidup karena bisa saja hambatan ini membuat kita terluput dari marabahaya yang lebih besar.

semakin kita berlatih maka akan semakin mudah kita bersyukur.

2. Mengikhlaskan

secara pribadi, aku lebih suka menggunakan kata ikhlas dibandingkan pasrah.  Dalam kata ikhlas ada kata bersifat aktif sedang pasrah seolah kita pasif, jadi apapun yang terjadi kita hanya bisa menerima dan sabar saja.

Namun di kata ikhlas, kita aktif untuk merelakannya, sepenuh hati melakukannya karena adanya kesadaran diri sendiri.  Ikhlas datangnya dari sendiri bukan orang lain.

jadi kita legowo atau lega bila telah siap melakukannya.

3. Memaafkan

Memaafkan itu susah ya.  Benar sekali!  Banyak yang akan beragumen bahwa susah sekali memaafkan karena akan sulit melupakan.  Aku setuju dengan pendapat ini.

Namun memaafkan dan melupakan adalah 2 hal yang berbeda.  Memaafkan adalah gerakan hati yang berniat untuk memaafkan orang yang sudah melukai hati kita.

Sedangkan melupakan adalah bukan berarti kita melupakan peristiwa yang terjadi namun kita melupakan rasa atau emosi yang ada didalam peristiwa itu.  Sehingga akan lebih mudah bagi kita untuk move on.  Ingat saja selalu bila kita tidak atau belum bisa memaafkan itu artinya kita menggendong sekarung kentang busuk kemana-mana.  Tidak akan semakin ringan namun akan semakin berbau busuk.

Jika kita memaafkan maka langkah dan hati kita akan lebih ringan dan nyaman.  Sehingga akan lebih mudah rasa bahagia itu masuk dan menetap.

Semoga kita semua bisa menikmati akhir minggu ini dengan penuh rasa bahagia dan syukur.

Selamat berakhir pekan.

Tuhan,
Jika ada orang yang tidak suka melihatku bahagia, maka karuniakanlah dia kebahagiaan yang dapat membuatnya melupakan kebahagiaanku..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun