Adventus adalah masa penantian akan kedatangan Tuhan. Di tahun yubileum ini Gereja Katolik mengangkat tema pengharapan tidak pernah mengecewakan. Menarik merefleksikan kaum muda yang sedang berjalan menuju masa depan. Perjalanan ini ibarat sebuah penantian panjang, tapi mesti dalam pengharapan yang tidak pernah padam.Â
Adventus: Kedatangan Tuhan
Adventus memiliki makna secara harafiah yakni kedatangan. Dalam liturgi Gereja Katolik adventus adalah sebuah masa di mana umat beriman berada dalam masa penantian akan kedatangan Tuhan. Kedatangan Tuhan ini adalah sesuatu yang pasti artinya Dia pasti datang oleh karena itu tugas kita manusia adalah menunggu kedatangan Tuhan itu. Secara liturgi pula ada perbedaan penekanan pada saat sebelum dan sesudah tanggal 16 Desember. Masa sebelum tanggal 1 difokuskan pada masa penantian akan kedatangan Tuhan pada akhir zaman sedangkan sesudah tanggal 16 fokus tertuju pada sukacita menyambut Natal.Â
Adventus: Refleksi Waktu
Masa adventus juga mengantar kita pada refleksi tentang waktu. Ada dua jenis waktu yang bisa dimaknai yakni waktu sebagai kronos dan waktu sebagai kairos. Waktu seabgai kronos adalah waktu yang bergerak maju dan akan berakhir untuk suatu masa sementara kairos adalah waktu yang berahmat. Adventus adalah sebuah kairos, saat berahmat dari Tuhan untuk manusia yang menantikan kehadiran-Nya di dunia. Perlu juga direnungkan di sini bahwa pada masa adventus kita menemukan keterhubungan antara akhir zaman dan zaman baru. Akhir zaman artinya kita mengakhiri penantian panjang kerinduan manusia untuk berjumpa dengan Tuhan sementara menjadi sebuah zaman baru karena kita akan masuk dalam sebuah ruang waktu perjumpaan dengan Tuhan yang hadir membawa sukacita.  Â
Inspirasi Injil Lukas 1:49-56, Belajar dari Tokoh Maria dan Elisabet
Maria dan Elisabet: Menyimpan Perkara dalam Hati
Perihal menyimpan perkara dalam hati adalah sebuah permenungan yang menarik untuk diperhatikan dari kedua tohoh besar ini. Elisabet mengalami karya yang luar biasa dalam hidupnya ketika dia yang dikatakan mandul mengandung seorang anak yang kemudian dikenal sebagai Yohanes Pembaptis. Sementara itu Maria seorang gadis, anak dara yang masih bertunangan dengan Yusuf menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel untuk mengandung dari Roh Kudus. Secara akal sehat manusia kedua peristiwa seperti ini sulit dipahami dan dimengerti. Alih-alih berdebat atau mempersoalkan hal ini, keduanya menyimpan perihal perkara ini di dalam hati mereka. Dalam diam Maria dan Elisabet belajar dan mengajarkan tentang sebuah cara hidup yang melibatkan Tuhan karena hanya dengan demikian keduanya bisa mengerti peristiwa-peristiwa ajaib yang dialami di dalam hidup. Hidup yang melibatkan Tuhan artinya juga hidup berlandaskan pada iman atau sikap percaya. Ketika kita percaya atau beriman kita akan merasa aman dalam hidup dan pada akhirnya kita akan dengan penuh keyakinan menjawab amin akan segala karya Tuhan dalam hidup kita.
Maria dan Elisabet: Menjadi Hebat karena Yesus
Tidak dipungkiri bahwa Maria dan Elisabet adalah dua tokoh yang dipandang dengan kagum dalam kehidupan umat beriman. Meski demikian kehebatan atau kebesaran dua tokoh ini bukan semata-mata karena diri mereka sendiri melainkan karena Yesus yang hadir di tengah-tengah kehidupan mereka. Maria tak disangkal lagi adalah orang yang berbahagia karena dipilih Tuhan menjadi bunda Yesus. Sukacita yang telah didapatkan Maria tidak dibungkus untuk dirinya sendiri. Sukacita tersebut ia bawa pula kepada Elisabet saudaranya. Kehadiran bayi Yesus dalam kandungan Maria mampu membuat tidak hanya Elisabet yang kegirangan melainkan juga bayi yang ada di dalam kandungannya. Sungguh sebuah sukacita yang mampu masuk sampai ke dalam lubuk terdalam hatinya.Â
Orang Muda dan Inspirasi Hari Orang Muda Sedunia (HOMS)