KOMPASIANA -Â Seorang teman anda menghampiri meja kerja anda, dan memungut sebatang pensil yang patah.
Pintanya, "Boleh aku pinjam ini?" Anda yang sibuk hanya lihat dan berkata, "Ambil saja."
Setelah itu anda lupa akan kejadian itu.
Padahal bagi teman anda, pensil patah itu amat berharga demi pengerjaan tugasnya.
Dari peristiwa ini, Tahukah anda bagaimana "rasa" sebuah ketulusan? Setiap dari kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus murni.
Namun, tidak banyak yang mampu memahaminya hal ini Karena ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk dirasa-rasakan.
Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana anda menyilakan teman dekat anda mengambil pensil patah anda.
Tiada setitik pun keberatan.
Tiada setitik pun permintaan terima kasih.
Tiada setitik pun rasa berjasa.
Semuanya lenyap dalam ketulusan.
Sayangnya tidak mudah bagi kita untuk memandang dunia ini seperti pensil patah itu. Sehingga selalu ada rasa keberatan atau berjasa saat kita saling berbagi.
Sayangnya tidak mudah juga untuk bersibuk-sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pensil patah pun tampak bagai pena emas. Jangan ingat-ingat perbuatan baik anda. Kebaikan yang anda letakkan dalam ingatan bagaikan debu yang tertiup angin.
MotivasiNet_Andi Muzaki_private Library