Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengapa Yesus Harus Menderita?

20 Maret 2016   12:37 Diperbarui: 20 Maret 2016   12:39 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Supaya mempercepat orang tersebut mati, maka kakinya dipatahkan, sehingga tubuhnya tertarik secara keseluruhan ke bawah. Pada saat penyaliban Tuhan Yesus, kaki Tuhan Yesus memang tidak sempat dipatahkan, karena pada saat itu IA sudah mati terlebih dahulu. Sehingga hal itu tidak dipercayai oleh para pengawal, sehingga mereka harus menusuk tombak ke perut-Nya, untuk membuktikan bahwa Yesus itu benar-benar sudah mati. Ketika kita mencoba mengingat kembali peristiwa pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita, terutama penderitaanNya, kita patut sekali berterimaksih. Karena tidak ada pengorbanan yang lebih besar lagi selain pengorbanan Tuhan Yesus Kristus itu.

Ketika seorang gadis yang bernama Francis Ridley Havergal melihat sebuah gambar Yesus tersalib dengan kata-kata dibawahnya : “:Aku melakukan hal ini untukmu, apa yang kau perbuat bagi-Ku?” Maka segera ia menulis sebuah sajak, tetapi ia tidak puas dengan sajaknya dan dilemparkan di dalam perapian. Ternyata kertas sajak itu tidak terbakar! Kemudian atas anjuran ayahnya, ia menerbitkan saja itu dan menyanyikannya. Lagu buku Kidung Puji-Pujian Kristen terbitan SAAT, Malang, nomer 399, syairnya sebagai berikut:

“Nyawa Ku dibrikan, darah Ku tercurah, Kau dapat tebusan, dari mati bagkitlah. Nyawa Ku brikan bagimu, apa Kau bri pada Ku?”

Peristiwa penderitaan Tuhan Yesus ini dari sudut pandangan manusia adalah suatu yang kejam, namun dari sudut Allah, IA menyerahkan nyawa untuk manusia. Ia membebaskan manusia. Bagi anda yang sudah percaya pada Tuhan Yesus, anda sudah bebas, nah kalau sudah bebas janganlah mengikat diri lagi kepada kuasa-kuasa lain. Kadang kita begitu terikat dengan uang, sehingga gara-gara kejar uang kita tinggalkan Tuhan, kita terikat dengan pacar, gara-gara pacar juga Tuhan ditinggalkan, kita terikat dengan teman-teman, gara-gara teman-teman, Tuhan juga ditinggalkan. Kita begitu terikat dengan masalah hidup kita, gara-gara masalah hidup Tuhan ditinggalkan. Kita terikat dengan sakit yang kita derita, gara-gara itu semua Tuhan ditinggalkan. Ingat Tuhan sudah melepaskan kita dari ikatan itu. Semua p[eneritaan di dunia itu tidak setara dengan penderitaan Tuhan Yesus, dan sifatnya sementara, Tuhan telah menyelamatkan kita, IA memberikan kepada kita kebahagiaan hidup bersamaNya yang pasti.

II. YESUS MENDERITA MEMBERIKAN HARAPAN BARU

Saat manusia sudah jatuh ke dalam dosa, maka harapan itu lenyap. Manusia seperti berjalan sendiri, tanpa arah yang bermakna, bahkan selangkah demi selangkah menuju kepada maut. Namun Allah kita adalah Allah yang maha Kasih, IA tidak mau umat ciptaan-Nya binasa. IA mengutus Anaknya datang ke dunia ini, untuk menggantikan kita. Pengorbanan dan penderitaan yang dialami Tuhan Yesus itu tidak sia-sia, malahan telah membuka pengharapan baru. Inilah yang biasa kita sebut dengan Anugerah. Anugerah adalah sesuatu yang tidak layak kita dapatkan, namun diberikan begitu saja kepada kita. Orang Malaysia bilang diberikan “percuma” artinya Gratis. Mengapa harus gratis, karena manusia tidak sanggup membelinya dengan uang, gratis di sini bukan berarti tidak bermanfaat. Modal manusia hanya percaya!! Mengapa hanya percaya?

Ada seorang penginjil memberitakan Injil kepada seorang pekerja tambang. Tatkala pekerja tambang itu mendengar bahwa untuk bisa diselamatkan ia hanya perlu percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia berkata “Hanya percaya pada Tuhan Yesus saja, dapat keselamatan itu? Kenapa gampang sekali? Lalu sang penginjil bertanya kepadanya, di mana kamu bekerja? Pekerja tambang itu menjawab, puluhan atau bahkan ratusan meter di bawah permukaan tanah. Penginjil itu bertanya lagi “Wah, tentu sukar sekali bagi kamu untuk turun ke bawah, lalu naik lagi ke atas”. Pekerja itu menjawab “ Oh tidak, sama sekali tidak sukar, karena perusahaan saya memasang lift, dan saya hanya tinggal masuk ke lift itu, pencet tombolnya, dan saya bisa dengan leluasa naik dan turun” Lalu penginjil itu berkata, sama seperti perusahaanmu sudah bersusah payah memasang lift tersebut, sekarang ini anda tinggal menikmati yang gampangnya, demikian juga Tuhan Yesus Kristus kita yang sudah bersusah payah menderita dan mati di kayu salib untuk menyediakan keselamatan bagimu, sekarang kamu tiggal gampangnya. Kamu hanya perlu masuk ke dalam Yesus, percaya kepada Yesus dan Yesus mengangkat kamu ke surga!! Ini suatu pengharapan baru yang diberikan Tuhan Yesus buat setiap orang yang percaya kepadaNya.

Pengharapan yang baru tidak sulit kita dapatkan, asal hati kita mau merendah dan percaya kepadaNya, dan menerima Dia sepenuhnya di dalam hidup kita. Ini dasar yang paling penting dari awal kehidupan orang percaya. Baptisan sebagai kesaksian yang sangat penting, namun tidak dapat menyelamatkan kita, yang dapat menyelamatkan kita hanya percaya pada Dia sebagai Juruselamat kita. Perhatikan bahwa, tatkala Tuhan Yesus disalibkan, ada dua orang penjahat yang turut disalibkan. Yang satu mengenyek Tuhan Yesus, namun yang satu lagi tidak, bahkan ia menaruh harapan sepenuhnya pada Tuhan Yesus. Alkitab mencatat , bahwa Tuhan Yesus berkata kepada orang tersebut, “ hari ini juga engkau bersamaKu di Taman Firdaus.

III. YESUS MENDERITA MEMBAWA KEMENANGAN

Yesus itu benar-benar mati? Lalu bagaimana dikatakan itu sebagai kemenangan? Bagi yang tidak percaya pada Tuhan Yesus, kematian ini saja sudah merupakan kekalahan besar. Yesus seakan-akan tidak berbuat apa-apa, hanya pasrah menyerahkan diri untuk dibantai habis-habisan. Ada seorang anggota gereja yang mengatakan, dia tidak mau menonton film The Passion Of The Christ yang pernah ditayangkan bebrapa tahun lalu, dia sedih karena di dalam film itu Yesus dibantai terus tak ada daya untuk membalas. Yesus bukan tidak berdaya untuk membalas, tetapi Yesus tidak mau membalas. Jadi di sini letak perbedaannya, Yesus tidak mau membalas, karena IA mau taat melaksanakan karya keselamatan ini. Justru dengan ketaatan ini, maka kita sebut sebagai suatu kemenangan. Karena Yeus yang disalibkan itu saat ini sudah bangkit dan naik ke Surga. Dan di sana IA sedang mempersiapkan tempat untuk meyambut kedatangan umatNya yang percaya kepadaNya.

Di kayu salib kita mendengar Tuhan Yesus mengucapkan tujuh perkataan spektakuler yang terakhir. Walaupun sesunguh pada saat itu Yesus merasa pedih,sakit,capek dan sebagainya, namun IA tidak pernah menaruh benci apalagi dendam kepada merak yang meyalibkan Dia. Bahkan IA mengatakan “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat?:” Suatu pengampunan yang luar biasa dari Tuhan kita. Padahal yang meyalibkan Dia ada di depan mata. Inilah ciri khas kemenangan Tuhan Yesus yang harus dipraktekkan oleh pengikutNya yang menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun