Kisah Omjay kali ini untuk apa Omjay menulis di Kompasiana. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana
Kisah Omjay kali ini tentang kegiatan Omjay sebagai panitia kongres XXIII PGRI yang dilaksanakan secara meriah di hotel grand Sahid Jaya Jakarta pusat
Dokpri Andarwati Lilis (Lantai 2 Masjid Agung Malang)Mengapa angin menuduh pohonMengapa angin menuduh daunMengapa angin menembus kedalamMengapa angin&
Kata "Mengapa" sebenarnya landasan yang sangat penting untuk digunakan dalam membuat keputusan apa pun itu dalam hidup
kisah Omjay kali ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta. Cobalah mencintai dan menyukai aplikasi PMM, walaupun awalnya tidak suka.
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Bertanya, khususnya tentang Bertanya kepada Pikirannya. Semoga bermanfaat.
Puisi keempat dari sembilan rincian judul puisi tentang Bertanya, khususnya tentang Bertanya Mengapa Tak Bertanya. Semoga bermanfaat
Kisah Omjay kali ini tentang kegiatan KPPS untuk pemilu di tahun 225. Alhamdulillah Omjay lolos untuk menjadi petugas KPPS dan sulit cari anak muda.
Ada beberapa alasan mengapa guru membutuhkan filosofi di masa sekarang, kamu ingin tahu?
Kisah Omjay kali ini tentang kegiatan PGRI yang semakin banyak disukai guru berkat kepemimpinan Unifah Rosyidi. Semoga semakin banyak guru yang aktif
Mengapa Masih Ada Guru Yang Membenci PGRI? Begitulah sebuah pertanyaan muncul ketika Omjay mengikuti uji publik pembentukan organisasi profesi guru.
Mereka mungkin berpikir bahwa mereka tidak akan tertangkap atau bahwa mereka tidak akan dikenakan sanksi yang berat jika mereka overstay
Mengapa semakin banyak orang menulis di blog? Sebab blog dapat merekam jejak digital seorang petualang seperti Omjay. Keajaiban menulis diblog dahsyat
Jangan takut untuk merenungkan "mengapa" karena di sanalah makna yang sebenarnya ditemukan
di hatiku tak yakin tapi terjadi sungguhan mengapa mengapa hatiku merasa merana
Bahwa kita masih dikungkung oleh ketimpangan hidup di keseluruhan aspek hidup dalam berkehidupan
Menurut keadaan terkenang bagaimana saja Jauh terhitung itu terus setelah melanjutkan
bahkan nyawaku bukanlah suatu hal yang paling penting jika harus aku tukarkan dengan hadiah kecil yang berada disini,