Mohon tunggu...
Satya Zulfiqar Ipnu
Satya Zulfiqar Ipnu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Setia dan Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perayaan HUT RI, Menjawab Kalau Indonesia Bukan Negara "Fasis"

10 Agustus 2014   22:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:53 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

upacara bendera Hiruk pikuk pemberitaan di media tentang kasus gugatan pasangan Capres no 1 lebih menarik bagi bahan pemberitaan di televisi dan media online. Mereka seakan lupa kalau sebentar lagi kita merayakan HUT RI,mirisnya seakan kita dia adu domba dengan berita-berita miring tentang berbagai kecurangan sampai ada sebutan negara Fasis. Apakah negara "fasis " itu bebas dan beraneka ragam seperti bukti adanya karnaval agustusan yang beraneka ragam dan budaya ?. Saya kira angggapan sebagai negara "Fasis" itu hanya sebuah sikap kerdil menjerumus ke fitnah. Dimana-mana negara fasis hanya menganut sistem tunggal,bukan beraneka ragam seperti Indonesia yang majemuk. Sebagaimana rakyat bebas menuangkan kreasi dan pikiran masing-masih. Tiada tekanan dan UU yang melarangnya,bahkan karnaval agustusan terbukti bahwa kita benar-benar bangsa yang toleran,bukan negara yang ketololan. Sebelum menyebut Indonesia sebagai negara "fasis", seharusnya di pikirkan dahulu,jangan asal nuruti emosi. Banya hal yang membedakan antara Negara Demokrasi dengan Negara Fasis. Dimana sebuah persatuan dan kebebasan rakyat jadi tolak ukur. Bukan sekedar hanya asal tuduh tanpa perbandingan antara Demokrasi dan Fasis. Apabila kita menyebut fasis,bagamana fasisnya ?,bukankah negara fasis justru ada di jaman Orde Baru ?. Aneh melihat sikap seorang yang dengan Arogan menyebut Negara ini sebagai Negara Fasis. Sebagai satu dari ratusan juta rakyat Indonesia,saya turut berduka. Bukan berduka karena di sebut negara fasis,tetapi karena orang yang menyebutnya adalah salah satu Negarawan sekaligus Calon Presiden yang sebenarnya warga negara Indonesia yang kita cintai. Waktu kita masih kecil atau sekolah dasar,kita di ajarkan bagaimana menghargai jasa pahlawan dan belajar tentang negara yang mngarah pada kebesasan bernegara,tetapi sekarang ketika kita sewasa,justru di dikte dengan idiologi yang tidak ada dalam UU manapun juga. Mengapa Indonesia disebut negara fasis saat rakyat bersiap merayakan HUT RI, sungguh pemikiran tanpa analisis yang jelas dan terkesan ngawur sekaligus melukai hati rakyat Indonesia secara keseluruhan termaaaaasuk pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku kepala Negara Indonesia. --- Salam NKRI---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun