Mohon tunggu...
Satriya Nugraha S.P.
Satriya Nugraha S.P. Mohon Tunggu... Penulis, Konsultan Desa Wisata

Saya umur 40 tahun 9 bulan, sering sosialisasi UU No. 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan dari organisasi ke organisasi pemuda,trainer kepemimpinan tingkat lanjut, berdagang beras merah organik, beras hitam organik, beras coklat organik, konsultan teknik menulis ilmiah populer, konsultan desa ekowisata, penulis kuliner kreatif sebagainya email : satriya1998@gmail.com ; satriya1998@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ekowisata Edukasi Kopi Amadanom

5 Oktober 2017   08:28 Diperbarui: 5 Oktober 2017   09:13 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh :

Satriya Nugraha, SP

Konsultan Desa Ekowisata, Food Writer, Art Writer

Mantan Anggota Komisi Seni, Budaya dan Pariwisata DPD KNPI Jawa Timur

satriya1998@gmail.com

 

Berdasarkan cerita rakyat pada masa terdahulu desa Amadanom masih berupa hutan belantara yang kemudian datanglah tiga orang prajurit pangeran Diponegoro, yang pada waktu itu pangeran Diponegoro ditaklukan dan ditangkap oleh Belanda, disitu prajurit pangeran Diponegoro 3 serangkai (senopati ing Ngalogo dari Mataram) yaitu Ahmad, Dono dan Kasan Anom. Yang konon sampailah pada suatu tempat yang banyak perbukitan dan di situlah, tiga serangkai melakukan babat alas, Mereka bertiga membabat hutan untuk dijadikan tempat berteduh yang pada waktu itu diperkirakan sekitar tahun 1860.

Ketika, mereka bertiga melakukan babat alas itu banyak orang yang MADANI. Sebagian orang menganggap banyak daerah rata yang bisa dijadikan tempat berteduh, kenapa mereka bertiga memilih daerah yang perbukitan ?,  Dengan demikian karena yang babat alas itu orang tiga namanya Ahmad, Dono dan Kasan Anom maka tempat babatan tersebut dinamakan Amadanom. Maka sampai sekarang terkenal dengan nama Amadanom.

Di desa Amadanom, banyak penduduk yang bermata pencahariaan berkebun. Tanaman komoditi yang banyak ditanam adalah kopi, namun ada juga tanaman lain seperti singkong, kakao dan pohon Sengon. Jumlah penduduk sekitar 6734 orang. Saya diundang Bapak Jajang selaku Koordinator Penyuluh Kecamatan Dampit Kabupaten Malang datang ke Ekowisata Kebun Kopi Organik Desa Amadanom, tanggal 18 September 2017. Saya didampingi Bapak Pitono Adi selaku Sekretaris Desa Amadanom Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Ekowisata Kebun Kopi Organik ini berada di dekat jalan utama yang dilewati bis dan sudah berdiri sejak 30 Juli 2001.

Salah satu ciri khasnya adalah Kopi Hitam Robusta Organik dan Kopi Hijau Robusta Organik. Harga tiket masuk cukup terjangkau, minimal team rombongan 25 orang bisa menikmati sensasi Ekowisata Kebun Kopi Organik, paket kopi robusta organik, mendapat makalah edukasi kopi robusta organic dan makan 1x apabila tidak menginap. Desa Amadanom memiliki Jenis Kopi Robusta, daerah asal Dusun Amadanom Selatan, ketinggian 450 meter di atas permukaan laut dan luas sekitar 1500 Ha. Sedangkan Kopi Hijau Organik bedanya dengan Kopi Hitam Robusta Organik adalah pada proses sangrai. Kopi dipanaskan pada suhu sekitar 75 derajat Celsius, kemudian dilayukan dengan biji kopi masih berwarna hijau kemudian langsung dihancurkan sampai bubuk hijau. Adapun khasiat kopi hijau organik adalah bisa melangsingkan tubuh, diminum dengan diseduh air panas tanpa menggunakan gula. Seduhan Kopi Hitam Robusta Organik terasa sedikit asam dan nikmat bila dinikmati di malam hari. Mari berbondong-bondong berkunjung ke Ekowisata Kebun Kopi Organik Amadanom Dampit. Bersatu Kita Ngopi !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun