Mohon tunggu...
Satrio Anugrah
Satrio Anugrah Mohon Tunggu... Lainnya - Football Coach, Football Writer

Menulis untuk menyenangkan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi yang Jadi Nyata

25 Januari 2021   16:16 Diperbarui: 25 Januari 2021   16:23 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"what if one of them knows english?" jawab saya

"at least they need to translate first! so they dont understand right away!" Zakia kini mengiringi ucapannya dengan cubitan kecil di lengan.

"we cant talk about that on the train! with a lot of people watching!"

"but i only see you here!"

Zakia yang saya kenal adalah gadis keturunan tionghoa yang lucu dan pemalu. Entah mengapa sekarang ia begini.

"i thought we're a family" jawab saya di ujung telinganya. 

Tidak lama kemudian kami turun. Zakia tak banyak bicara setelahnya. Setidaknya ia kini diam, pikir saya. 

Kami berpisah di Stasiun Sudirman, ia menaiki eskalator sedang saya terus berjalan kaki hingga kantor. Tak ada lambaian tangan, tak ada senyum pengantar perpisahan. Saya pasti telah melakukan kesalahan yang lain. Benar, pasti ini kesalahan yang lain.

Kantor saya berada di Rasuna Said. Dari Sudirman butuh waktu sekitar 15 menit berjalan kaki. Rutinitas saya memang menjemukan, namun ini adalah salah satu bagian hari yang paling saya sukai. Hari ini, rasanya jantung saya enggan berdetak. Darah yang terpacu pun seperti mengalir lambat, nafas terengah padahal baru jalan beberapa langkah. 

Saya memutuskan singgah ke sebuah warung kecil penjaja rokok dan kopi. Disitu, di pinggir jalan raya, banyak mobil lalu lalang tergesa karena sudah masuk jam kerja, saya duduk, membeli sebotol minuman dingin, dan membuka kado yang diributkan Zakia tadi.

Buku, lebih tepatnya skenario yang dibuat buku. Sampulnya adalah gambar dua tokoh yang saling memandang dari film favorit kami. Di kiri bawah sampul rekat selembar kertas kecil bertuliskan "Selamat Ulang Tahun! Baca ya!". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun