Mohon tunggu...
Satrio YogaPratama
Satrio YogaPratama Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Mercubuana

42321010086 - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis K14_Determinants of Corruption in Developing Countries Ghulham Shabbir, Mumtaz Anwar

3 Desember 2022   00:33 Diperbarui: 3 Desember 2022   01:00 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korupsi zona publik berarti; penyalahgunaan wewenang yang dipercayakan buat keuntungan pribadi7. Definisi ini digunakan oleh bermacam organisasi internasional buat mengukur tingkatan korupsi; dari itu Transparency International( TI) sudah mengumpulkan informasi korupsi serta merumuskan Corruption Perceived Index( CPI) pada tahun 1995. Bagi buat peringkat survei CPI 1995, Selandia Baru menemukan skor paling tinggi( sangat tidak korup). peringkat dunia serta Indonesia kesimpulannya dikira sangat korup. Berikutnya dari 1995, penggarukan CPI buat sebagian besar negeri korup menampilkan; Nigeria senantiasa yang awal untuk

periode 1996, 1997, 2000 serta di urutan kedua buat nyaris tahun- tahun yang tersisa kecuali buat 2004 serta 2005. Kamerun, Bangladesh, Haiti serta Chad terletak di peringkat terendah buat tahun( 1998, 1999),( 2001, 02, 03),( 2004) serta( 2005) tiap- tiap.

Novelty Keterbaharuan Penelitian     

Dalam merumuskan CPI, Transparency International memikirkan faktor- faktor politik, sosial serta ekonomi yang pengaruhi tingkatan korupsi di sesuatu negeri serta pada kesimpulannya melemahkan kinerja negeri[Lambsdorff, 2001b].

Pemeringkatan tahun- tahun yang berbeda dari survei CPI pula mengatakan kalau seluruh tempat yang lebih rendah merupakan kepunyaan negara- negara tumbuh. Kajian IHK tahun 2006 serta nyaris seluruh angka lebih dahulu menampilkan kalau nyaris seluruh negeri berkembang8 terletak di dasar rata- rata, kecuali Chili, Yordania, serta Mauritius. Kenapa nyaris seluruh negeri tumbuh senantiasa mempunyai poin sangat sedikit( sangat korup).

Banyak periset sudah berupaya mencari ketahui pemicu korupsi di segala dunia; memakai informasi cross- sectional buat negeri kombinasi( maju serta tumbuh). Tetapi permasalahan negeri tumbuh tidak dianalisis secara terpisah. Seluruh ini membuat butuh buat mempelajari pemicu/ penentu korupsi di negara- negara tersebut, oleh sebab itu kami cuma memikirkan permasalahan negeri tumbuh dalam riset ini.

Dalam riset ini kami membagi determinan korupsi jadi 2 bagian; keuangan serta aspek yang lain. Aspek ekonomi meliputi kebebasan ekonomi, integrasi internasional( globalisasi), tingkatan pembelajaran, pemasukan rata- rata serta distribusi pemasukan.

Buat determinan non- ekonomi, kami memasukkan aspek sosial- politik serta agama berbentuk demokrasi, kebebasan pers, serta persentase penduduk yang beragama. Hasil riset menampilkan kalau bagian aspek ekonomi dalam kurangi korupsi di negeri tumbuh lebih besar daripada aspek non ekonomi.

Sisa dari riset ini disusun selaku berikut:

Bagian kedua dari postingan ini berkaitan dengan definisi serta pengukuran korupsi. Bagian ketiga menyajikan riset literatur serta penyusutan hipotesis. Bagian keempat mangulas kerangka teoritis, definisi variabel serta informasi. Bagian kelima mangulas hasil empiris serta bagian terakhir berisi kesimpulan serta implikasi kebijakan.

Rumusan masalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun