Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Perdebatan di Pagi Hari dengan Diri Sendiri

9 Desember 2020   08:24 Diperbarui: 9 Desember 2020   08:30 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinar mentari mulai menampakkan dirinya, menyinari bumi dengan cahayanya. Awan-awan putih nan indah yang menghiasi pagi ini membuat orang-orang tersenyum lebar. Nampaknya hari ini tidak akan hujan.

Aku perlahan membuka mataku dan terbangun dari khayalan-khayalan semu semalam yang membuat tidurku berantakan. Aku membuka jendela, udara yang sejuk langsung membelai kulitku dan menenangkan jiwaku yang tengah bergelut dengan diri sendiri.

"Indah juga ya pagi ini."

Aku terdiam menatap awan-awan dan matahari yang mulai bersinar terang. "Andai kubisa seperti matahari, yang menerangi orang-orang dari gelapnya malam. Membuat para pekerja semangat memulai hari, membuat anak-anak senang karena bisa bermain dengan nyaman."

Tapi, matahari hanya bersinar hingga petang. Kata hatiku menolak.

Aku membalik badanku dan berjalan menuju kaca. Aku menatap diriku dibalik cermin, sembari bergumam pelan. "Mungkin, matahari tidak menyinari setiap saat karena dia tahu bahwa akan ada lampu atau cahaya api yang membantunya. Mungkin juga, matahari sengaja tidak menyinari tiap waktu agar manusia bisa merasakan dinginnya malam dan rasa kesepian. Bukankah hal itu yang membuat manusia jadi lebih manusiawi?"

Aku berfokus melihat mataku yang terlihat bengkak di dalam cermin. Mungkin karena tangisan semalam. 

"Hei, kenapa kamu begitu memaksakan diri untuk melindungi orang-orang?" tanyaku pada diri sendiri.

"Aku tidak ingin mereka terluka dan merasa sendirian di dunia yang penuh sandiwara ini." 

"Namun, bukankah kau terlalu memaksakan diri?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun