Mohon tunggu...
Satria Ade Mahendra
Satria Ade Mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis untuk merangkai pengetahuan lintas bidang dari ruang kelas, pasar, hingga hutan. Percaya bahwa belajar itu tidak punya batas, dan tulisan bisa jadi jembatan perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membedakan Kenari Jantan dan Betina: Trik Simpel Biar Nggak Salah Pilih

31 Agustus 2025   23:20 Diperbarui: 31 Agustus 2025   23:20 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burung kenari dikenal sebagai salah satu jenis burung kicau yang paling digemari. Suaranya merdu, tubuhnya mungil, dan perawatannya relatif mudah membuat kenari jadi favorit banyak penghobi. Namun, ada satu hal yang kerap jadi tantangan, terutama bagi pemula: bagaimana cara membedakan kenari jantan dan betina?

Secara umum, kenari jantan dan betina memiliki ciri fisik dan perilaku yang berbeda, meski sepintas tampak mirip. Perbedaan paling mencolok bisa dilihat dari suara kicauan. Kenari jantan biasanya lebih rajin berkicau dengan suara panjang, nyaring, serta bervariasi. Mereka sering mengeluarkan nada beruntun atau istilahnya ngetril yang terdengar indah. Sebaliknya, kenari betina cenderung mengeluarkan suara pendek, monoton, dan jarang bervariasi. Selain suara, bentuk tubuh juga menjadi indikator penting. Kenari jantan umumnya terlihat lebih ramping, dengan postur tubuh tegak dan dada bidang. Sementara itu, betina cenderung memiliki tubuh sedikit bulat dan tampak lebih kalem. Bagian kepala juga bisa diperhatikan: jantan memiliki bentuk kepala lebih besar dan rata, sedangkan betina kepalanya cenderung lebih kecil dan bundar.

Perbedaan lain yang sering dijadikan acuan adalah bentuk kloaka atau dubur. Pada kenari jantan, kloaka tampak menonjol dan memanjang ke bawah, terutama ketika sudah memasuki usia siap kawin. Sedangkan pada betina, kloaka terlihat lebih rata dan melebar. Cara ini memang cukup akurat, tetapi perlu ketelitian dan biasanya dilakukan oleh penghobi yang sudah berpengalaman.

Menariknya, meski tanda-tanda tersebut terdengar jelas, di lapangan kadang tetap membingungkan. Ada kenari betina yang bisa berkicau lebih panjang dari biasanya, atau jantan yang justru jarang bunyi. Karena itu, menggabungkan beberapa indikator sekaligus suara, postur, kepala, hingga kloaka yang akan lebih efektif daripada hanya mengandalkan satu ciri saja.

Bagi penghobi, mengetahui perbedaan jantan dan betina bukan hanya soal identifikasi, tetapi juga menentukan tujuan pemeliharaan. Jika ingin menikmati kicauan merdu, kenari jantan jelas menjadi pilihan utama. Namun, jika ingin beternak, kehadiran betina sangat penting. Dengan memahami ciri-ciri deskriptif ini, kita bisa lebih bijak dalam memilih burung kenari. Jadi, lain kali saat melihat kenari di pasar atau kios burung, jangan ragu untuk mengamati suara, bentuk tubuh, hingga detail kecil seperti kloaka. Dengan begitu, kemungkinan salah pilih bisa diminimalkan, dan pengalaman merawat kenari akan jauh lebih menyenangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun