Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mirrorless, Si Pemburu Rupawan Edensor

21 November 2016   22:48 Diperbarui: 27 November 2016   08:25 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mediayohana.wordpress.com

Musim dingin di penghujung tahun ini, akan melanda negara negara eropa. Dinginnya seakan sudah kurasakan sekarang, setelah seharian tadi aku melahap Edensor, salah satu novel Andrea  Hirata. Lalu dari sini mulailah ada keinginan kuat untuk mengunjungi desa Edensor di Inggris. 

It is like back home, rasanya seperti merasakan kembali suasana di tanah air. Suasana desa yang benar benar terjaga keasriannya. Lukisan alam beserta aktivitas tradisional manusia bisa mengungkapkan apa yang ada dibalik alam Edensor.Mata ini tak terpejam dan akan terbuat takjub oleh desa dipinggiran timur negara Inggris ini, tepatnya di Derbishare, East Midlands, Inggris.

Jika desa yang ada di Indonesia terbentuk secara natural dan lambat laun bisa berubah menjadi desa modern seiring waktu, Edensor  adalah lukisan desa yang dibuat manusia sealami mungkin yang tidak akan mungkin berubah penampilannya sampai kapanpun. Disana terdapat gereja tua nan kokoh yang fenomenal, jalan kecil lurus nan bersih, dan padang rerumputan yang maha luas. Pandangan mata kita akan menjulur luas ke taman dan terus memperhatikan aneka tumbuhan yang tumbuh subur serta aktivitas peternakan yang menyenangkan.

Taman? Ya taman yang maha luas. Setelah kita masuk ke dalam satu gerbang besar menuju desa Edensor. Fokus kita akan terpecah menyaksikan keindahan yang jarang kita temukan. Berbagai rumah rumah gaya arsitektur eropa, mulai gaya Jacoben, Norman,  dan Tudor Inggris sampai Swiss Cottage dan Italian Villa. Kesemuanya merupakan lukisan yang harus diburu dan dinikmati oleh para wisatawan yang akan datang kemari. Realitas itu tentu akan membawa kita ke sebuah alam yang sepertinya hanya ada di buku cerita dulu saja.

Ah, melihat pemandangan seperti ini adalah hal yang langka bukan? Kesempatan ini tentu tak akan luput untuk menjadi pajangan yang dipamerkan ketika tiba di tanah air nanti. Jujur, saja saya bukan Fotografer handal untuk menangkap angle dari semua keindahan Edensor ini. Namun dengan mata terpejam saja, hasil jeperetan akan terlihat professional dengan kamera Mirrorless ini. Ya sebuah kamera pemula yang baru saya bisa beli beberapa minggu lalu di toko Electronic City tepatnya di komplek Balikpapan Permai, di kota Balikpapan, yang selalu bisa diandalkan.

Ransel hitam yang saya bawa di pundak ini, bisa dengan mudah menyelipkan  kamera Canon Mirrorles White –EOS M3. Si silver ini, memang terasa lebih ringan untuk dibawa mengelilingi padang rerumputan seperti di taman Edensor. Meski baru saja belajar memotret. Si Silver ini akan memanjakan kita untuk berkreasi dan membidik buruan dari angle angle yang indah. Jujur, saya menyukai kamera ini, karena ukurannya yang tidak sebesar kamera DSLR. Dan terlebih lagi harga kamera Mirrorlessini sangat terjangkau oleh khalayak umum yang pemula seperti kita semua.

http://www.cheshirenow.co.uk/
http://www.cheshirenow.co.uk/
Kemana lagi, kita bisa ambil angle keren?

Nah, sekarang setelah belum puas dengan kehidupan alam Edensor. Yuk, kita segera akan bergegas menuju ke sebuah bangunan tua nan megah yang diberi nama Chatsworth House, yang terletak masih di kawasan Edensor juga. Chatsworth House merupakan bangunan yang digunakan sebagai rumah dinas bagi Duke of Devonshire, kalau di Indonesia adalah daerah kesultanan. Nah, di Chatsworth House biasanya para wisatawan banyak menemukan sesuatu bisa diabadikan sepanjang masa. Ber-selfie ria adalah aktivitas biasa ketika berada di tempat ini. Dan si Mirrorless sangat lihai dalam hal itu untuk digunakan, coba saja.

http://www.mondorosashokking.com/
http://www.mondorosashokking.com/
Dilihat dari bangunannya, Chatsworth House merupakan mansion  atauistana istimewa yang terkenal di Inggris. Bangunan ini menempati urutan pertama dari segi luasnya dan ukuran serta kemewahannya tak kalah dengan istana kerajaan. Tamannya maha luas, keren sekali membuat photo photo  pra wedding,karena pemandangan bangunannya bernuansa kerajaan tempo dulu. Chatsworth House juga sering terpilih sebagai country house paling favorite di United Kingdom.

 Semua wisatawan yang datang kemari akan berkesan deh, apalagi bangunan ini dibuka untuk umum. Dan tidak salah jika Lokasi ini memang sering dipakai untuk lokasi syuting film dan acara televisi. Sebut saja film The Duchess (1998), Pride and Prejudies (2005) dan The Wolfman (2009). Seakan bisa jadi berada di sini, kita juga akan masuk dalam alur cerita filmnya itu, dan menjadi actor dan aktrisnya juga.

Chatsworth Houseitu luas sekali dan memiliki bangunan seperti bangunan rumah para bangsawan di masa lampau. Di dalamnya juga masih banyak dijumpai perabotan dan lukisan serta barang barang yang memiliki nilai tinggi. Namun, hal yang membuat kita terpana adalah bagian belakang Chatsworth House.Dimana terdapat halaman yang sangat luas  yang berhiaskan air terjun buatan.

 Mirroless dengan leluasa dapat merekam aliran air terjun itu yang dibangun di punggung bukit. Airnya dipompa dari danau yang letaknya tak jau dari Chatsworth House. Air hasil pompa akan dialirkan ke kolam diatas bukit. Nah dari kolam ini, air mulai menuruni punggung bukit, dan pasrah dengan arah gravitasi bumi, terus mengalir melewati susunan tangga yang terbuat dari semen. Kolam yang berada di bawahnya hanya sebatas mata kaki, sehingga kita bisa bermain air di sini. Air terjun ini adalah lukisan yang luar biasa, dan pasti nya akan menjadi cerita seru yang kita bisa bagikan setiba di tanah air.

Biasanya di musim panas , di taman Chatsworth Park juga digelar Country Fair yang menyajikan pertunjukan seru. Selain itu di sini juga ada peternakan dan playground, dan juga sejumlah toko souvernir, restouran dan café yang kapan saja kita coba. Jika masih kerasan disini, juga tersedia tempat penginapan di area Chatsworth Estate, yang tentu saja bangunannya sudah pasti unik bergaya old style. Semua wisatawan akan dimanjakan oleh Edensor.

Sayang untuk dilewatkan..

Kesemua pengalaman tadi tentu tak akan luput kita akan abadikan dalam bentuk bisa gambar atau rekaman video ya? Si silver Mirorrles, bisa menjadi pemburu  momen seru tadi sembari kita takjub atas pemandangan Chatworth House. Hanya seberat 580 gram termasuk berat lensa kit 18-55mm yang telah terpasang, kita akan sangat leluasa mengarahkan fokus kamera ke objek yang sangat layak kita abadikan. MirrorlessEOS M3 memiliki gripatau pegangan yang menurut saya sangat berguna dan nyaman digenggam.

Grip atau pegangan penting untuk keseimbangan terutama saat mengunakan lensa telefoto yang panjang, atau saat memasang lensa Canon EF (lensa DSLR) dengan adaptor. Saya juga menyukai adanya fitur touchscreen yang memudahkan untuk mengganti setelan atau memilih area yang ingin saya fokus, dan adanya dua roda kendali untuk mengganti setelan dengan cepat. Tombol-tombol wajib juga tersedia dan ditempatkan di posisi yang gampang dijangkau. Ada roda kompensasi eksposur juga di bagian atas kamera yang sangat membantu ketika mengunakan mode semi otomatis (Av, Tv, P).

Foto yang dihasilkan kamera Canon EOS M3 ini cukup baik dengan warna yang enak dipandang. Kualitas foto yang dihasilkan EOS M3 ini kurang lebih mirip dengan kamera DSLR Canon EOS 750 & 760. Ketajaman hasil foto sangat tergantung juga dengan lensa yang digunakan. Saya mendapati lensa 18-55mm ini cukup tajam untuk penggunaan sehari-hari, tapi untuk kebutuhan profesional, lensa yang lebih tajam seperti lensa seri L Canon EOS DSLR.

Koneksi Wi-Fi dan NFC juga dapat memudahkan pengguna berbagi foto atau video ke media social, EOS M3 telah lengkap dengan koneksi WIFI. Bahkan dengan tehnologi NFC, kita dapat dengan mudah memindahkan file foto ke smartphone atau mencetaknya langsung ke printer yang memiliki teknologi NFC. Dan dengan fasilitas tersebut, jepretan dan hasil rekaman kita akan mudah dan cepat terbagi melalui berbagai media sosial yang kita punya, baik facebook, Instragram maupun Twitter.

Hemm, senang sekali rasanya, mengabadikan semua moment yang kita lalui di Edensor tadi ya. Memandang lukisan desa buatan manusia yang mirip sekali dengan aslinya. Akan banyak sekali objek yang keren, dan tentunya  akan menjadi mudah dijadikan foto dengan hasil yang lebih keren lagi oleh kamera mirrorless ini. Jadi ingin ke sanakan? Nah berarti kita harus punya dulu Kamera Canon Mirrorless White EOS M3b3/WHsebagai senjata perburuan momen indah kamu di sana.

Kamera terbaru tadi bisa langsung kita dapat di toko elektronik semacam Electronic City di kota kamu. Harganya sekitar Rp 7.5 jutaan saja. Jika belum siap dananya, ya ayo giat giat lagi dong menabungnya. Dan jika sudah siap, kita bisa langsung berangkat, ke semua  tujuan wisata negara yang kamu impikan. Tentunya dengan memulai mencari tahu letak tujuan wisata kamu tadi terlebih dahulu  dan memimpikan suasananya seperti cerita saya diatas yang sangat ingin sekali ke Edensor. Bermimpi saya kira bisa menjadi persiapan yang efektive lho.

Futurezone.at
Futurezone.at
Bersiap siap bolehkan?

Meskipun cerita diatas adalah persiapan saya semata, paling tidak kita telah memilki sesuatu rencana dengan si pemburu Mirrorless ini, yang akan mengabadikan dan memvisualisasikan keajaiban momen seru yang telah kita rasakan nanti di semua tempat wisata impian kita. Dan jadilah professional dengan hasil hasil buruan Kamera Canon Mirrorless White EOS M3b3/WHyang tidak kamu akan sangka sebelumnya. Nah, tentukan sasaran buruan mu sekarang, dan tembaklah dengan Mirrorless-mu sekarang.

#Electronic City

#15 Tahun Melayani Anda 

#Travelling Bersama Electronic City

it has been shared by

https://www.facebook.com/aal.arbi.soekiman

https://twitter.com/THEarby

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun