Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hentikan Menghujat Marselino, Garuda Muda Butuh Doa Dukungan Kita

6 Mei 2024   10:36 Diperbarui: 6 Mei 2024   10:36 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan Marselino di Twitter yang trending topic, imbas dihujat netizen (sumber : tribun Kaltara)

Seusai kekalahan Garuda Muda atas Iraq U 23 pada partai perebutan juara 3 Piala Asia AFC U23 2024 di Qatar, tanpa disangka banyak netizen yang menyerang bahkan menghujat beberapa punggawa timnas Indonesia U 23. Salah satu pemain yang paling menjadi sorotan, karena 'dirujak' habis-habisan adalah winger masa depan, Marselino Ferdinand.

Dalam beberapa postingan di berbagai laman sosial media, ramai netizen menyalahkan performa buruk Marselino pada pertandingan melawan Uzbekistan U 23 dan Iraq U 23. Banyak diantara mereka menganggap Marselino bermain 'egois', 'show off', 'individualis' dan bahkan kata-kata makian tak pantas yang ditujukan pemain muda berbakat ini.

Parahnya lagi, serangan-serangan para supporter dadakan ini malah juga menyerang laman sosial media klub Marselino yaitu KMSK Deinze dan juga keluarga Marselino sendiri. Hujatan bertubi-tubi ini bahkan menjadi trending topic pada beberapa platform sosial media, bahkan ada yang sampai mengutarakan agar Marselino 'out' atau dikeluarkan dari squad timnas, karena dianggap 'tidak berguna', sungguh hal ini membuat saya geleng-geleng kepala.

Menanggapi hal tersebut, Marselino membalasnya dengan cerdas pada story-nya dengan status "Hahaa.. Negara Lucu". Sontak, setelah balasan story Marselino tersebut membuat sebagian dari netizen makin panas dan semakin menjadi-jadi menghujat Marselino, karena seolah menghina netizen. Saya sendiri saja sangat paham postingan story singkat tersebut, dimana maksud Marselino bukan menghina netizen, tetapi justru mengarahkan netizen untuk mendengarkan lagu indie yang sedang naik daun berjudul "Negara Lucu" dibawakan band indie Enau.

Lagu "Negara Lucu" adalah lagu kritik sosial terhadap masyarakat yang minim literasi atau bahkan abai akan kecerdasan literasi, sehingga mudah menghujat atau menghina individu atau kelompok tanpa melihat data dan informasi secara lengkap menyeluruh.

Lalu apa saja hal-hal yang harus kita perhatikan agar menjadi netizen sepakbola yang cerdas, utamanya dalam mendukung pemain muda berbakat seperti Marselino Ferdinand, berikut ada beberapa hal yang bisa menjadi perhatian dalam menanggapi kasus hujatan netizen yang menimpa kepada Marselino.

Bedakan Antara Hujatan dan Kritik Membangun

Dalam suatu postingan di suatu sosial media yang membahas kritikan terhadap performa Marselino pada pertandingan Iraq U 23, saya sempat menanggapi kepada salah satu netizen yang mengatakan bahwa Marselino adalah pemain 'egois', karena menganggap permainan Marselino terlalu individualis, tidak mau mengoper rekannya.

Saya pun menanggapi netizen tersebut, bahwa apa yang dilakukannya adalah perbuatan menghujat, karena membuat framing negatif 'egois'. Netizen tersebut menganggap bahwa apa yang ditulisnya adalah kritik membangun bukan menghujat. Saya pun menjelaskan, bahwa kita harus membedakan antara hujatan dan kritik membangun.

Pada prinsipnya makna kritik itu ada dua, yaitu kritik positif yang bisa bermakna saran atau masukan dan kritik negatif yang bisa bermakna hujatan atau hinaan. Praktek sederhananya bisa diterapkan dalam kelas, jika ada murid saya yang melakukan kekhilafan tidak sengaja menjatuhkan botol minuman, tidak mungkin saya memakai kata-kata seperti (maaf) "bodoh", "tolol", "goblok", "kamu punya mata gak sih ?" dan lainnya, itu semua adalah kata-kata hujatan atau hinaan yang termasuk kritik bermakna negatif. Alangkah baiknya kita bisa menggunakan kalimat seperti, "kamu harus lebih hati-hati" atau "Sudah tidak apa-apa, ayo, bereskan tumpahannya", dimana kalimat tersebut bermakna kritik positif yang membangun kesadaran diri sang murid.

Hingga akhirnya, saya pun coba menganalogikan netizen tersebut, apabila dia bertemu langsung Marselino, apakah dia berani berucap "hei kamu egois, kamu ****, kamu itu tak layak masuk timnas, karena gak mau ngoper temannya". Banyak netizen kita yang belum menyadari bahwa kolom komentar pada platform sosial media, juga bermakna kalimat percakapan langsung, artinya harus lebih berhati-hati dalam mengetik sesuatu di postingan sosial media, karena mulutmu harimaumu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun