Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Karakteristik Sekolah Alam

25 Oktober 2023   05:21 Diperbarui: 25 Oktober 2023   05:45 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Alam di Sekolah Alam :Dokpri

Sebenarnya di sekolah konvensional pun juga menunjang kreatifitas peserta didik. Namun pada Sekolah Alam, kita tidak mengenal istilah salah atau benar dalam hal kreatifitas. Hal ini merujuk bahwa Sekolah Alam adalah Sekolah Inklusif yaitu sekolah yang dapat menampung semua jenis karakter peserta didik baik reguler maupun yang berkebutuhan khusus.

Dengan semangat inklusif tersebut sudah pasti, para pengajar benar-benar memberikan ruang seluas-luasnya para peserta didik untuk berkreatitas. Para guru berusaha tidak men-judge karya-karya setiap anak dengan penilaian yang sifatnya menghakimi. Kita berusaha memberikan pengertian bahwa kreatifitas tidak terbatas dengan nilai-nilai semata. Di sini, kita harus memancing daya kreatifitas para peserta didik.

Sebagai contoh, pada pelajaran menggambar, sewaktu tematiknya adalah pemandangan alam, kita harus mendiskusikannya kepada setiap peserta didik dengan menentukan jenis-jenis pemandangan yang akan digambar tiap anak. Ada anak yang menggambar pemandangan pantai, sawah, air terjun, pegunungan, tebing ngarai dan lainnya. Sehingga tidak terjebak dengan pemandangan klasik 'dua gunung, tengahnya matahari terbit, lalu di lembahnya ada jalan lurus diapit sawah tak lupa ada burung camar dan awan'.

Belajar Sambil Bermain

Layaknya tagline-nya majalah Bobo yaitu "Tempat Bermain dan Belajar", Sekolah Alam secara layout memang didesain sebagai ruang bermain 'hijau' yang seluas-luasnya untuk peserta didik.

Konsep pembelajaran anak yang memadupadankan antara pengajaran dengan permainan, sebenarnya konsep asli dan otentik dari filosofi Sekolah sejatinya. Tokoh-tokoh pendidikan terkemuka seperti Montessori, Froebel, sampai Ki Hajar Dewantara, mengedepankan konsep belajar sambil bermain. Dan pewaris sejati jenis sekolah yang demikian ini hanyalah Sekolah berbasis Alam.

Hal ini tentunya di sekolah-sekolah konvensional jarang kita temui, kalaupun ada, hanya pada saat event-event tertentu saja. Di Sekolah Alam, bisa saja sang murid bisa sambil lesehan saat mengerjakan tugas, ice breaking yang cukup intens, dan para gurunya selalu mencari ide-ide pembelajaran kreatif yang mengandung unsur permainan.


Kegiatan Luar Ruangan :Dokpri
Kegiatan Luar Ruangan :Dokpri

Pendidik Sebagai Fasilitator dan Partner

Keberadaan pendidik bukan sekadar penyampai materi, dia juga berperan sebagai teman, sahabat sekaligus orang tua di sekolah. Pendidik di sekolah alam memang dituntut super multitasking. Selain mendidik secara formal, para guru sekolah alam harus bisa menjadi 'tukang kebun', 'peternak', 'musisi', 'pelawak' hingga seorang motivator ulung.

Peran-peran yang multi-talent itu adalah sebagai bentuk fasilitator untuk peserta didik berkembang. Lewat memelihara tanaman, peserta didik belajar tentang bercocok tanam, lalu memelihara hewan, peserta didik belajar permulaan tentang dunia peternakan.

Metode Pembelajaran Action Learning

Sebisa mungkin para peserta didik, mempelajari sesuatu dengan metode learning by doing. Di sekolah kami ada tambahan kelas pengembangan diri Entrepreneurship, dimana dalam kelas tersebut, para peserta didik benar-benar belajar memproduksi sesuatu yang bisa dijual, walau mereka masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dengan pembelajaran action learning akan melatih kemampuan motorik dan pengalaman para peserta didik pada suatu masalah. Para peserta didik dilatih untuk memecahkan suatu masalah dengan caranya mereka sendiri-sendiri. Di sekolah kami ada kelas pengembangan Leadership yang melatih para peserta didik mengembangkan kepercayaan diri dan jiwa kepemimpinan, dimana tentunya akan membentuk karakter problem solving.

Kurikulum Sekolah Alam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun