Lari selama 30 menit bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga efektif sebagai cara sederhana untuk mengurangi sakit hati. Aktivitas ini mampu membantu seseorang melepaskan emosi negatif dan memperbaiki suasana hati secara alami.
Pertama, saat kita berlari, tubuh memproduksi endorfin zat kimia alami dalam otak yang memicu perasaan bahagia dan tenang. Endorfin inilah yang membuat pelari sering merasakan euforia atau yang dikenal dengan istilah "runner's high". Dalam kondisi terluka secara emosional, endorfin membantu menstabilkan mood dan mengurangi kecemasan.
Kedua, lari dapat menjadi waktu refleksi. Dengan berlari di pagi atau sore hari, seseorang memiliki ruang untuk berpikir dan merenung. Aktivitas ini membantu mengalihkan fokus dari rasa sedih ke gerakan ritmis yang menenangkan, sekaligus menciptakan kebiasaan baru yang lebih sehat.
Ketiga, lari memperbaiki kualitas tidur dan meningkatkan rasa percaya diri. Ketika tidur cukup dan merasa lebih bugar, seseorang akan lebih kuat secara mental menghadapi luka hati dan menjalani hari-harinya.
Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa lari hanyalah pengalihan sesaat dan tidak benar-benar menyelesaikan masalah emosional. Namun, justru dengan menjaga tubuh tetap aktif, seseorang diberi waktu untuk memproses emosinya secara perlahan. Lari bukan tentang melupakan, tapi tentang memberi ruang pada diri sendiri untuk sembuh secara sehat.
Â
Dengan segala manfaat fisik dan emosional yang ditawarkan, lari selama 30 menit bisa menjadi terapi alami untuk mengurangi sakit hati. Tidak perlu biaya mahal atau waktu yang panjang cukup sepasang sepatu dan tekad untuk mulai melangkah maju. Karena sesungguhnya, proses penyembuhan hati bisa dimulai dari langkah kaki pertama
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI