Mohon tunggu...
Sasty Legina
Sasty Legina Mohon Tunggu... Mahasiswa - enjoy life

Medical Lab'20

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teladan bagi Generasi Z

17 Februari 2020   19:34 Diperbarui: 17 Februari 2020   19:44 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Beberapa pekan yang lalu kita dikejutkan dengan meninggalnya salah satu tokoh Nahdatul Ulama yaitu KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. Bagi kalian para generasi Z pasti belum mengenal atau bahkan tidak tahu siapa Gus Sholah itu. Gus Sholah adalah adik kandung dari KH. Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal Gus Dur. Beliau juga pengasuh pesantren yang cukup terkenal yaitu Pondok Pesantren Tebuireng. Selain aktif di dunia pendidikan dan politik, Gus Sholah pun aktif dalam kegiatan menulis lho.

Sejak tahun 1993, beliau menjadi pimpinan redaksi majalah Konsultan. Setelah itu beliau aktif menulis di harian Republika, Kompas, Suara Karya, dan lain sebagainya. Pencapaian ini merupakan hasil dari kegiatan beliau dalam memanfaatkan waktunya untuk membaca dan menulis. Tulisan-tulisan yang beliau buat banyak menyoroti masalah-masalah yang dihadapi oleh umat dan bangsa. Selain menulis di media sosial, beliau pun menulis banyak buku. 

Beberapa karya  yang telah dibukukan diantaranya Negeri di Balik Kabut Sejarah (November 2001), Mendengar Suara Rakyat (September 2001), Menggagas Peran Politik NU (2002), Basmi Korupsi, Jihad Akbar Bangsa Indonesia (November 2003), Ikut Membangun Demokrasi, Pengalaman 55 Hari Menjadi Calon Wakil Presiden (November 2004). Perlu kalian tahu bahwa kemampuan Gus Sholah dalam menulis tidak lepas dari kegemarannya membaca sejak muda lho. Kebiasaan ini terus dipertahankan hingga usia tua, dan kebiasaan ini semakin sering beliau lakukan di bulan Ramadhan. Dalam satu bulan, beliau bisa membaca 10 judul buku. Wow hebat sekali ya bisa membaca buku sebanyak itu dalam kurun waktu yang tidak lama.

Nah hal ini lah yang bisa dijadikan contoh bagi berbagai generasi khususnya generasi Z. Kenapa generasi Z? Karena generasi ini kehidupannya dipenuhi dengan teknologi yang pastinya memiliki dampak negatif. Salah satunya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain gadget dibanding membaca. Kebiasaan ini yang menyebabkan menurunnya minat baca di Indonesia. 

Diharapkan dengan tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi para generasi termasuk saya sendiri. Bahwasannya membaca dan menulis adalah kegiatan yang bermanfaat dan saling berkaitan. Gus Sholah bisa dijadikan teladan bagi kalian generasi Z untuk memulai atau tetap menulis dan pencapaian yang beliau dapat bisa dijadikan motivasi. Membaca dan menulis bukanlah kegiatan membosankan namun kegiatan yang bisa menghasilkan sebuah karya. Maka dari itu, kita sebagai generasi Z harus melihat betapa banyak pengabdian Gus Sholah kepada bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun