Mohon tunggu...
Sastrawan Batangan
Sastrawan Batangan Mohon Tunggu... -

Sastrawan Batangan, yang lahir di Surabaya, pernah mukim di Surabaya, Malang, Bogor, Jakarta, Depok dan Cibinong. Hobi waktu senggangnya antara lain adalah membaca berbagai tulisan tentang kehidupan serta menulis puisi, artikel dan cerita berbasis makna hidup dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senyum Gender

1 Maret 2015   16:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebagai lelaki, jika engkau lelaki,
engkau akan maklum kalau ada beberapa lelaki mesem.
Mesem senang,
karena perjuangan lawan jenisnya di negeri ini
sudah hampir sampai pada persamaan.

Betapa tidak ?
Walau belum separuhnya,
kini ada 8 wanita jadi menteri jokowi.
Yang berarti akan banyak lagi wanita duduk
di jabatan-jabatan penting bawahannya.

Tetapi entah mengapa ‘negative thinking’
beberapa lelaki ikut bicara.
Bukankah ini pertanda pula
banyak wanita akan masuk penjara ?
Seperti halnya banyak lelaki sebelumnya.
Entah karena memang ikut
atau entah karena membiarkan
korupsi terjadi di bawahannya.
Bukankah lelaki dan juga wanita sama saja ? .
Sama-sama manusia.

Dan karenanya bagi suami –suami para tokoh wanita,
kalau mau ikut andil agar semuanya selamat,
ungkapan keberhasilan suami tak lepas dari isteri,
perlu ia ubah
menjadi keberhasilan isteri
karena suami ikut menjaganya.

Sastrawan Batangan, 27-10-2014/1-3-2015

Diilhami oleh makin banyaknya tokoh sosialita wanita yang masuk bui karena korupsi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun