Mohon tunggu...
Sastrawan Batangan
Sastrawan Batangan Mohon Tunggu... -

Sastrawan Batangan, yang lahir di Surabaya, pernah mukim di Surabaya, Malang, Bogor, Jakarta, Depok dan Cibinong. Hobi waktu senggangnya antara lain adalah membaca berbagai tulisan tentang kehidupan serta menulis puisi, artikel dan cerita berbasis makna hidup dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hei Cinta, Kenapa Cengeng ?

5 Maret 2015   23:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:06 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai cinta kenapa engkau cengeng ?
Masih jadi senimankah kamu,
sehingga hari-harimu habis dimabok impian otak kanan
seperti dunia ini hanya berisi yang galau-sendu saja ?.

Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih belum mafhumkah kamu,
cerita romeo-yuliet adalah cinta tanpa logika
seperti dunia hanya milik mereka berdua saja ?

Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih belum sadarkah kamu
kalau kini bukan lagi “belah dadaku agar kau tahu isi hatiku”
tapi berganti jadi “bukalah bajuku agar tahu tampilan dadaku “ ?

Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih tegarkah hatimu
ketika beberapa tahun di pelaminan cintamu digombali
atau kau sendiri menggombali cintamu ?.

Hai cinta, kenapa engkau cengeng ?
Masih belum pahamkah kamu,
ketika cinta tidak lagi turut kata hati
tapi berganti jadi turut negosiasi dan kompensasi ?

Hai cinta, jangan cengenglah !
Bogor 5/3/2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun