Saat ini, kita hidup di era transformasi digital, dimana desa bukan lagi wilayah yang tertinggal dari arus teknologi. Desa justru memiliki potensi yang amat besar untuk menjadi pusat ekonomi kreatif baru jika diberdayakan dengan cara yang tepat. Kami membawakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Social In Action (SIA) melalui program kerja Management In Care (MIC) yang bertema "Menuju Desa Digital: Pemberdayaan UMKM dari Generasi Muda dalam Ekonomi Kreatif" yang dilaksanakan di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.Â
Program ini adalah bagian dari kurikulum mahasiswa Universitas Brawijaya dalam melaksanakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Tidak hanya sebagai kewajiban akademik, kegiatan ini menjadi kesempatan berharga bagi kami untuk belajar langsung dari masyarakat, memahami realitas sosial-ekonomi warga, dan memberikan kontribusi nyata dalam bentuk aksi pemberdayaan.Â
Transformasi Digital: Tantangan dan Peluang
Era digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita berbisnis, berkomunikasi, dan berkembang. Namun, realita menunjukkan tidak meratanya hal tersebut. Masih banyak masyarakat desa yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi. Kesenjangan digital ini bukan hanya mengenai akses internet, tetapi juga mencakup rendahnya literasi digital, kurangnya keterampilan, dan minimnya kepercayaan diri untuk memulai.Â
Di Desa Sumbersekar, kami menemukan fakta bahwa sebagian besar remaja telah menggunakan gadget dan media sosial. Namun, belum diarahkan ke aktivitas produktif. Pelaku UMKM di desa pun masih belum memaksimalkan potensi digital untuk memperluas pasar mereka karena belum mengetahui cara kerja marketplace, belum memahami strategi pemasaran media sosial, dan belum mengetahui besarnya peluang penghasilan dari pekerjaan freelance secara online.Â
"Menuju Desa Digital" Merupakan Sebuah Langkah Awal
Berangkat dari situasi yang terjadi, kami merancang program yang bertema "Menuju Desa Digital: Pemberdayaan UMKM dan Generasi Muda dalam Ekonomi Kreatif." Tema ini juga merupakan panggilan untuk membawakan perubahan nyata melalui aksi edukatif dan inklusif. Program yang kami laksanakan terbagi menjadi tiga kegiatan utama, yaitu:Â
Seminar Bisnis Dropship Digital
Seminar "Bisnis Dropship Digital: Panduan Praktis untuk Pemula" merupakan program pemberdayaan remaja Desa Sumbersekar yang bertujuan meningkatkan literasi digital dan semangat wirausaha melalui pengenalan model bisnis dropship tanpa modal besar. Kegiatan ini mencakup penyampaian materi seputar dasar-dasar bisnis digital, perbedaan dropship dan reseller, tahapan merintis bisnis dropship, serta strategi promosi melalui platform seperti Shopee, Instagram, dan WhatsApp.
Pelatihan Freelance
Pelatihan Menghasilkan Uang Melalui Aplikasi Freelance  dengan kegiatan "JADI UANG: Jalani Digitalisasi, Uangkan Skillmu" hadir untuk membantu warga desa lebih mengenal kegiatan ekonomi digital kreatif, salah satunya dengan menjadi freelancer dan pekerja online. Program ini bertujuan membekali masyarakat desa dengan keterampilan digital praktis untuk mendapatkan penghasilan dari internet. Pelatihan ini akan berisi kegiatan Seminar Pengenalan Freelancer dan Workshop terkait praktik dasar sebagai freelancer seperti penggunaan aplikasi Populix dan Tips and Trick Sukses menjadi Freelancer Digital.Â
Pelatihan Pemasaran DigitalÂ
Pelatihan ini berjudul "Pintar Pemasaran Digital: Desa Terkoneksi, UMKM Terdigitalisasi" yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam memasarkan produknya melalui media sosial dan platform marketplace secara efektif. Melalui pelatihan berbasis praktik, peserta akan dibimbing dalam pembuatan akun bisnis dan strategi pemasaran digital yang sesuai. Selain itu, kegiatan ini juga mencakup kelas bisnis digital untuk remaja desa yang bertujuan menumbuhkan minat kewirausahaan serta membekali mereka dengan pemasaran digital sejak dini.
Setiap kegiatan dibarengi dengan pemberian modul, e-modul atau e-book, serta praktek langsung supaya peserta memiliki bekal lanjutan dan tidak berhenti di hari pelatihan saja.Â
Membangun Pondasi Ekonomi Kreatif dari DesaÂ
Melalui kegiatan yang kami laksanakan, kami tidak hanya mentransfer pengetahuan yang kami miliki. Namun, kami juga ingin menyalakan semangat. Banyak peserta, khususnya remaja, yang mengaku belum mengerti perbedaan dropship dengan reseller. Banyak pula warga desa yang tidak mengetahui aplikasi freelance yang mudah untuk digunakan. Ada juga pelaku UMKM yang masih belum mengerti cara menggunakan aplikasi Shopee dalam menjual produknya dan antusias untuk mempraktikkan hasil pelatihan dengan mengikuti seluruh tahapan yang kami jelaskan. Respons positif yang ada merupakan bukti bahwa literasi digital bukanlah sesuatu yang "terlalu tinggi" bagi masyarakat Desa Sumbersekar, melainkan mereka hanya membutuhkan pendekatan yang tepat.Â
Dari Mahasiswa untuk Indonesia
Bagi kami, pengalaman ini menjadi pelajaran yang berharga. Kami tidak hanya belajar mengenai masyarakat, tetapi juga tentang empati, komunikasi, dan bagaimana kami hadir dalam solusi. PKM bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang menerima dan tumbuh bersama. Program ini membentuk pengalaman bermakna, untuk masyarakat dan kami pribadi. Kami belajar bahwa pengabdian bukan melulu soal memberi ilmu, tetapi juga mengenai pembangunan hubungan, mendengarkan kebutuhan masyarakat secara langsung, dan membantu untuk menghadirkan solusi yang relevan dan aplikatif.
Sebagai bentuk keberlanjutan, kami juga melakukan penempelan poster berisi barcode yang dapat dipindai untuk mengakses seluruh e-modul dan e-book program kerja. Poster ini disebar dan ditempel di beberapa titik strategis desa, mulai dari balai desa, pos ronda, hingga posyandu. Harapannya, siapapun yang belum sempat mengikuti pelatihan secara langsung tetap dapat mengakses materi dan mempelajari ulang isi kegiatan kami secara mandiri.Â
Kami percaya jika kemajuan digital bukan hanya milik kota. Masyarakat desa juga memiliki hak dan potensi besar untuk maju bersama teknologi. Jika diberi akses, pendampingan, dan kesempatan, nantinya desa digital akan menjadi realitas yang sedang dibangun bersama. Semoga hal-hal yang telah kami tuangkan di Desa Sumbersekar ini dapat menjadi inspirasi untuk program-program serupa di desa lain. Kami percaya, jika desa maju, maka Indonesia dapat tumbuh lebih kuat, adil, dan berdaya saing di era digital ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI