Mohon tunggu...
Saskia Gustiannisa
Saskia Gustiannisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa sosiologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Moral Sebagai Tantangan Generasi Muda di Era Globalisasi

21 Maret 2023   12:13 Diperbarui: 21 Maret 2023   12:22 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi merupakan sebuah fenomena atau kejadian yang membuat masyarakat akan merasakan dan menjangkau semua hal satu sama lain sehingga menimbulkan batasan antarnegara menghilang karena adanya proses pertukaran budaya dan ideologi yang berkembang. Globalisasi semakin cepat berkembang karena adanya kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi yang dapat dengan mudah digunakan oleh masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi ini telah membawa perubahan yang cukup signifikan di kehidupan masyarakat, seperti adat, ideologi, sistem sosial politik, dan sebagainya. Namun, globalisasi juga menimbulkan beberapa tantangan salah satunya kemerosotan nilai moral (krisis moral) yang dimiliki.

Moral adalah nilai dan prinsip yang dimiliki oleh individu untuk dijadikan pedoman ketika berinteraksi dengan orang lain. Prinsip moral menentukan bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu, seperti menghormati hak asasi manusia, menjunjung tinggi kebebasan individu, dan memperjuangkan keadilan sosial. Pemuda yang merupakan individu dengan karakter optimis dan berpikiran maju akan sangat disayangkan apabila nilai moral yang dianut hilang dan perlahan-lahan luntur karena pengaruh globalisasi. 

Pemuda dikatakan bermoral apabila ia memiliki nilai moral dan bertindak sesuai dengan nilai yang dianut. Inilah yang menjadi permasalahan bagi sebuah bangsa termasuk Indonesia, yang seharusnya bermoral baik seiring dengan perkembangan zaman malah tidak peduli dengan nilai moral yang dimiliki. Sehingga penting bagi generasi muda saat ini untuk tetap mempertahankan dan mempelajari nilai moral melalui pendidikan agar dapat bertindak dengan sesuai kehidupan masyarakat. 

Krisis moral bagi pemuda adalah suatu situasi dimana banyak pemuda menghadapi kesulitan dalam memahami nilai-nilai moral dan etika yang benar dan salah. pemuda seringkali terpapar oleh lingkungan yang kurang kondusif dan tidak mendukung perkembangan moral dan etika yang baik. Lingkungan yang kurang kondusif ini bisa berupa pergaulan bebas, kekerasan, narkoba, pornografi, dan sejenisnya. Selain itu, media seperti internet, televisi, dan sosial media juga menjadi faktor yang mempengaruhi krisis moral bagi pemuda. Konten yang tidak pantas dan tidak mendidik seringkali menjadi hal yang populer di media sosial dan mudah diakses oleh pemuda.

Krisis moral yang dihadapi oleh banyak orang terutama generasi muda menjadi tantangan yang semakin kompleks di era pendidikan globalisasi saat ini karena perkembangan teknologi yang semakin pesat yang memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan orang dari berbagai negara, budaya, dan latar belakang yang berbeda. Adanya perluasan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan terjadinya penyebaran informasi yang tidak benar atau tidak etis dengan cepat dan luas melalui media sosial dan internet. Sehingga menyebabkan individu kehilangan akar budaya dan nilai-nilai moral yang kuat, serta mengalami krisis moral karena tidak mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Selain itu, adanya arus globalisasi juga dapat memicu meningkatnya materialisme dan individualisme yang merusak nilai-nilai moral dan etika.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara yang berkembang dengan konsekuensi menjadi negara yang memiliki banyak permasalahan, khususnya pendidikan moral. Melihat terjadinya krisis moral yang amat kronis sangat berkaitan dengan kualitas pendidikan di Indonesia. Banyak sekali fenomena kemerosotan moral yang terjadi di Indonesia, seperti berkata kasar, pencurian, gangster, kekerasan seksual, hilangnya rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Bahkan ada pula murid yang menganiaya gurunya di sekolah karena tidak terima ditegur saat mengobrol ketika pembelajaran berlangsung. Permasalahan ini tentu akan berpengaruh kepada generasi muda lain yang akhirnya mengikuti jejak buruk tersebut. 

Memang pada dasarnya generasi muda adalah individu yang sedang berada di fase pembentukan karakter asli mereka. Faktor inilah yang menyebabkan banyak sekali generasi muda yang mengalami krisis moral dengan bertindak tidak sesuai dengan norma yang ada. Ditambah lagi dengan Indonesia yang sedang berada di masa pasca pandemi Covid-19, dimana semuanya mengandalkan internet dalam menjalani aktivitas, sehingga semakin terlihat buruknya beberapa sikap generasi muda saat ini.

Secara aspek sosiologi kepemudaan dapat dijelaskan bahwa faktor pemuda mengalami krisis moral adalah karena faktor transformasi diri yang dialami oleh pemuda karena adanya faktor  perkembangan globalisasi yang menuntut pemuda untuk mengikuti apa yang dilihatnya melalui lingkungan sekolah, lingkungan pertemanan, dan lingkungan masyarakat. Perubahan tersebut terjadi karena Indonesia berada dalam pusaran globalisasi yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. 

Dalam perubahan seperti perubahan nilai dan norma sosial juga dapat mempengaruhi tindakan dan kebiasaan individu. Hal ini terlihat dengan adanya perubahan sikap yang buruk yang dilakukan oleh pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak memahami betapa pentingnya moral dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Adanya jaringan internet yang mudah diakses menyebabkan banyak para pemuda yang mengikuti nilai dan moral sesuai apa yang dilihatnya. 

Dalam setiap zaman, peran pemuda selalu ada dalam proses perubahan sosial. Namun, apabila banyak generasi muda yang mengalami perubahan dengan menurunnya moral dan sikap, tantangan globalisasi yang dihadapi bangsa Indonesia akan semakin kompleks dan tidak akan ada bangsa Indonesia yang maju dan berkembang karena krisis moral yang dihadapi belum tuntas diselesaikan. 

Untuk mengatasi tantangan krisis moral di era globalisasi, diperlukan upaya untuk memperkuat nilai-nilai moral dan etika yang universal, seperti kejujuran, integritas, toleransi, dan kasih sayang. Selain itu, perlu pula mendorong individu untuk menghargai dan memahami budaya dan nilai-nilai yang berbeda dari yang mereka miliki sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun