Mohon tunggu...
sarohan jamila
sarohan jamila Mohon Tunggu... mahasiswi

hobi saya menyanyi dan memasak , kepribadian saya keras kepala dan penyayang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah

6 Oktober 2025   23:47 Diperbarui: 6 Oktober 2025   23:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Edukasi yang Kreatif dan Menjangkau Semua Kalangan
Program edukasi harus bertransformasi dari yang formal dan kaku menjadi lebih modern dan mudah dicerna:

Literasi Digital: Menggunakan media sosial (TikTok, Instagram, YouTube) untuk konten edukatif berupa video singkat, infografis, dan meme yang menarik, menjangkau Generasi Z dan milenial.

Edukasi Berbasis Komunitas: Melibatkan tokoh agama, ulama, dan pesantren sebagai agen penyebar literasi. Program khusus di lingkungan pesantren (Ekosistem Pesantren Keuangan Syariah/EPIKS) terbukti efektif.

Kurikulum Terstruktur: Memasukkan materi keuangan syariah ke dalam kurikulum pendidikan formal, bahkan sejak dini.

Pelatihan Spesifik: Menyediakan modul literasi yang disesuaikan dengan profesi, misalnya "Keuangan Halal untuk UMKM" atau "Investasi Syariah untuk Karyawan".

2. Inovasi Produk dan Optimalisasi Teknologi
Industri keuangan syariah harus meningkatkan daya saing dan inovasi:

Digitalisasi Layanan: Mengembangkan aplikasi perbankan dan investasi syariah yang secepat dan semudah layanan konvensional. Digitalisasi memungkinkan jangkauan ke wilayah-wilayah yang tidak terlayani kantor cabang fisik.

Produk yang Relevan: Menciptakan produk keuangan syariah yang spesifik dan solutif sesuai kebutuhan masyarakat, seperti pembiayaan kepemilikan rumah yang lebih kompetitif atau produk investasi syariah yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau.

Akses Investasi Ritel Syariah: Mendorong penjualan instrumen investasi syariah ritel seperti Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel secara online untuk mempermudah masyarakat berinvestasi sekaligus berkontribusi pada pembangunan negara.

3. Kolaborasi Ekosistem yang Kuat
Peningkatan literasi dan inklusi bukan tanggung jawab satu pihak. Sinergi adalah kunci:

Pemerintah dan Regulator (OJK, BI, KNEKS): Menyusun Strategi Nasional yang terkoordinasi dan memfasilitasi regulasi yang mendukung inovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun