Mohon tunggu...
Sarmini Sarmini
Sarmini Sarmini Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Pendidik yang mempunyai perhatian khusus dalam perkembangan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Empati Kita adalah Energi Positif

18 Januari 2022   10:15 Diperbarui: 22 Januari 2022   04:03 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kohler tahun 1929 merupakan ahli yang pertama memperdebatkan empati dan hubungannya dengan aspek kognitif. Kohler berpendapat bahwa dari pada empati yang terfokus kepada perasaan yang terdalam, sebenarnya empati lebih menekankan bagaimana pemahaman terhadap perasaan orang lain daripada melakukan sharing dengan mereka. Empati dapat merubah seseorang dengan cara menjadi pribadi yang menyenangkan serta cara meminimalisir sifat-sifat tidak baik.

Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence menyatakan  pada dasarnya empati adalah kemampuan untuk mengerti emosi -- emosi yang dirasakan orang lain. Goleman juga mencatat bahwa ada tingkatan yang lebih dalam mengenai pengertian, pendefinisian dan reaksi terhadap kepedulian serta kebutuhan yang mendasari reaksi dan respon emosional lainnya.

Empati adalah suatu proses larutnya kejiwaan seseorang seperti merasa kasihan, iba dan haru jika ada seseorang sedang mengalami sesuatu yang menarik perhatian orang lain. Bisa dikatakan empati memang mirip dengan simpati hanya saja empati di ikuti dengan perasaan yang mendalam.

Empati berasal dari bahasa Yunani yaitu empati yang berarti ke dalam, dan phatos artinya emosi atau perasaan.

Contoh Sikap dan Perasaan  Empati :

Pada saat melihat teman kita  kecelakaan lalu lintas tanpa disadari  langsung meneteskan air mata. Jika hal tersebut cukup sering terjadi, maka bisa dikatakan memiliki empati yang tinggi.


Sukarela memberikan sumbangan berupa uang, makanan atau pakaian pada korban bencana alam atau seseorang yang membutuhkan.

Ikut membiayai dan menjenguk anak yatim yang sakit dan taka da keluarga.

Ikut membantu penjual makanan yang tua dan kita tidak membutuhkan makannan tersebut tetapi kita tetap membelinya, hanya karena kita terenyuh dengan kondisinya.

Sedangkan  Antipati ini merupakan kebalikan atau lawan kata dari simpati, yaitu rasa benci atau tidak suka terhadap orang lain. Sesorang yang memiliki antipati, akan merasa tidak suka, muak atau benci jika mendengar nama atau melihat orang yang tidak disukainya.

Istilah antipati sendiri berasal dari bahasa Yunani anti yang memiliki arti melawan atau menentang. Dan pathos yang berarti emosi atau perasaan. Terjadinya antipati bukan tanpa alasan, karena antipati muncul akibat dari kekecewaan berlebih yang dirasakan terhadap orang yang dibenci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun