Hal yang tidak kalah pentingnya untuk dilakukan orang tua adalah mendorong semangat juang anak. Pemberian motivasi pada anak, merupakan satu langkah untuk membangun rasa percaya diri anak. Namun sayangnya, ada banyak orang tua yang sering kali alpa untuk melakukannya karena kesibukkan mereka.
Pada sisi yang lain, ada baiknya pula kalau para orang tua mengenali teman-teman yang berada dalam lingkungan pergaulan anak, sehingga orang tua dapat mengevaluasi, apakah anak berada dalam lingkungan pergaulan yang sehat atau tidak.
Selain terus mengarahkan dan membekali anak dengan pengetahuan yang baik serta sesuai dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan orang tua ke dalam kehidupan anaknya, upaya pencegahan adanya perubahan sikap atau perilaku anak kearah yang tidak baik dapat dilakukan orang tua untuk mengenali dan kenal dengan baik siapa saja teman, guru, atau orang-orang terdekat anak di luar rumah.
Langkah tersebut perlu diambil, agar orang tua dapat melakukan updating atas aktifitas kehidupan pergaulan anak di luar rumah, sehingga orang tua dapat segera mendapatkan informasi pelengkap (selain informasi langsung dari anaknya sendiri) dengan mencari tahu dari teman, guru, dan orang-orang terdekat anaknya di luar rumah, pada saat mulai mendapati anaknya mengalami perubahan sikap atau perilaku yang tidak sesuai dengan pola pembentukan karakter yang diinginkan orang tua.
III. Orang Tua Adalah Penentu Dalam Pembentukan Karakter dan Kepribadian Anak
Ketika dijumpai adanya perubahan sikap atau perilaku pada diri anaknya, orang tua perlu mencermati dan menyikapinya dengan bijaksana, penuh ketenangan, penuh kesabaran, penuh pengertian, dan juga penuh dengan rasa kasih sayang. Tidak perlu reaktif atau paranoid, karena perubahan sikap atau perilaku merupakan sesuatu hal yang alamiah dalam kehidupan seseorang.
Saat berkumpul dengan anak, orang tua tidak perlu suka marah-marah atau bersikap layaknya diktator, karena sikap seperti itu justru membuat anak merasa tertekan dan tidak diayomi.
Anak juga akan sulit untuk diajak berdiskusi atau bicara dari hati ke hati apabila orang tua bisanya hanya menunjukkan sikap layaknya diktator kepada anaknya, karena sikap tersebut akan muncul satu anggapan dalam benak pikiran anak, kalau segenap argumentasi maupun pembelaan yang diajukannya, tidak diterima / didengarkan / diperhatikan oleh orang tuanya.
Oleh sebab itu, orang tua perlu menunjukkan adanya penerimaan sikap (acceptance) terhadap "keberadaan" anak, dengan berlaku layaknya orang tua. Jadilah pendengar yang baik atas keluhan, keinginan dan harapan anak.
Jangan pula ragu dan enggan untuk memuji dan mendorong semangat juang anak. Adanya kalimat-kalimat pujian serta dorongan semangat akan menimbulkan perasaan bernilai di mata orang tuanya.
Pada sisi yang lain, orang tua juga harus memiliki ketegasan dalam bersikap. Semenjak anak masih balita, orang tua harus sudah menetapkan batasan-batasan tentang hal-hal yang dibutuhkan atau diinginkan anaknya. Jangan biarkan anak memiliki kepribadian yang manja, dimana segenap kemauan atau keinginannya selalu dituruti oleh orang tuanya.