Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Intimidasi Karep

25 April 2019   00:29 Diperbarui: 25 April 2019   00:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
melukis wajahku sendiri

Sebuah perjalanan manusia mengais rejeki, untuk memenuhi hawa nafsu, tak terkontrol, terlepas dari kendali otak dan akalnya serta demi sebuah kelanjutan penghidupan diri sendiri dan orang yang dianggap ia sayangi.

Merunut dari beberapa babak lakonnya menjadi manusia, jika berpatokan pada nilai status pekerjaan atau bertambahnya usia, di satu titik pasti berpotensi menggrogoti akalnya untuk terus melaju demi masa tua yang (belum) sudah tentu.

Rumusnya,
Setelah sulit itu mudah, begitu juga kebahagiaan yang menghampiri jangan lantas menjadi-jadi sebab ada pesan bahwa dibalik rasa senang setelahnya, ujian begitu bertingkat untuk kembali merasakan kesempurnaan nikmat.

Jalani kesukaran hari ini demi kebaikan esok hari dengan lapang dada, hakekat sabar dan syukur... Di dunia maupun akherat,

(Adukan) saja ke Allah...
(Setahun Lalu di Caruban)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun