Mohon tunggu...
Sari Oktafiana
Sari Oktafiana Mohon Tunggu... Guru - A mother of five kids who loves learning

Living in the earth with reason, vision, and missions...but I can't make everybody happy.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prof. Dr. J. Nasikun : Sang Begawan Sosiologi Indonesia

24 Oktober 2011   15:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:33 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hari ini, 24/10/2011 Fisipol UGM, khususnya Jurusan Sosiologi memiliki gawe besar yaitu pembukaan event Indonesian Youth Summit (IYS) 2011 yang diselenggarakan oleh Youth Studies Centre (YouSure) Fisipol UGM dimana acaranya dibuka oleh Dr. Andi Alifian Mallarangeng, premiere buku Pemuda Pasca Orba: Potret Kontemporer Pemuda Indonesia yang tentunya momennya di-pas-kan dalam konteks peringatan Sumpah Pemuda, lalu acara purna tugas Bapak Nasikun, berikut persembahan "kado kecil" untuk beliau. [caption id="attachment_143697" align="aligncenter" width="300" caption="Purna Tugas Prof. Dr. J. Nasikun di FISIPOL UGM. foto doc. pribadi"][/caption] Prof. Dr. J. Nasikun adalah seorang sosiolog,   pensiunan guru besar Sosiologi Fisipol UGM kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, tanggal 28 Oktober 1941. Dimana Beliau adalah penulis buku Sistem Sosial Indonesia yang sampai saat ini masih digunakan sebagai referensi, pegangan ketika kita belajar tentang Sistem Sosial Indonesia yang diterbitkan oleh Rajawali Press. Dimana dalam buku kecil, yang begitu berisi, itu menjelaskan konteks struktur masyarakat Indonesia yang majemuk dengan  pendekatan fungsionalisme struktural dan konflik. [caption id="attachment_143698" align="aligncenter" width="300" caption="Buku Sistem Sosial Indonesia karya J. Nasikun"][/caption] Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa struktur masyarakat indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik. Secara horisontal ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasar perbedaan-perbedaan suku, agama,daerah,adat. Secara vertikal struktur masyarakat ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Perbedaan suku bangsa, agama, adat dan daerah merupakan ciri dari masyarakat indonesia yang disebut sebagai masyarakat majemuk.Di dalam kehidupan politik, pertanda paling jelas dari masyarakat Indonesia yang berisifat majemuk itu adalah tidak adanya kehendak bersama (common will). Serta Suatu sistem sosial Indoensia senantiasa terintegrasi di atas landasan dua hal yaitu: pertama, masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus di antara sebagaian besar anggota masyarakat akan nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental. Kedua, masyarakat terintegrasi karena menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross cutting affiliations). Demikian sinopsis saya tentang buku Bapak Nasikun, Sistem Sosial Indonesia. Belajar dan mengajar Sosiologi, membuat saya pribadi, tetap mengenalkan kepada siswa tentang sosiolog-sosiolog Indonesia. Salah satunya, yang tercantum dalam buku sosiologi untuk SMA para sosiolog besar Indonesia adalah Selo Soemardjan dan J. Nasikun. Awalnya, murid saya selalu kebingungan setiap mereka harus mengerjakan tugas sociologist bila kebagian J. Nasikun. "Bu, informasinya tidak sebanyak Karl Marx, Peter L. Berger, Max Webber, Emile Durkheim, Comte, Wright Mills....mau ganti bu..sosiolog Indonesia yang lain." Begitu keluhan murid-murid saya...Tetapi karena mereka belajar sosiologi dengan konteks masyarakat Indonesia..keluhan itu pun tidak saya dengar, tapi saya berikan penjelasan dan alasan, karena memang perbandingan dengan sosiolog lain yang sifatnya sudah "mendunia"..mbahnya para pelajar sosiologi, sedangkan Pak Nasikun adalah sosiolog Indonesia yang juga "mbah"nya para scholar sosiologi yang belajar tentang masyarakat Indonesia. Apapun hambatan untuk mencari informasi dengan menggunakan data sekunder sangat terbatas harus tetap dilakukan karena para murid itu harus mengenal Pak Nasikun dan Pak Selo Soemarjan yang telah membangun sosiologi di Indonesia. Sehingga kalau boleh saya melakukan kategorisasi sosiolog, Bapak Nasikun adalah termasuk begawan sosiologi Indonesia. Setidaknya ini merupakan apresiasi untuk beliau yang telah membangun kultur belajar Sosiologi, dan mewarnai sosiologi di Indonesia. Bisa saya katakan beliau adalah pioneer pengembangan sosiologi. Menjadi seorang perintis, pioner tentunya tidak mudah karena pada masa era "pembangunan" di Indonesia  yang lebih tekhnokratis, ilmu sosial dan humaniora masih dipandang dengan sebelah mata dan keraguan. Tentunya untuk memperjuangkan sosiologi agar tetap eksis, sosiolog itu berguna perlu perjuangan yang berat. Itu yang telah Pak Nasikun lakukan. [caption id="attachment_143699" align="aligncenter" width="300" caption="Prof. Dr. J. Nasikun. Foto Doc. Pribadi"][/caption] Saat ini Pak Nasikun akan berusia 70 tahun pada tanggal 28 Oktober 2011 mendatang tepat dihari peringatan Sumpah Pemuda. Pak Nasikun sedang berjuang untuk melawan penyakitnya stroke, sejak tahun 2007. Dan semoga Allah Sang Maha Pemberi akan Kehidupan senantiasa memberikan rahmat, berkah yang terbaik untuk Pak Nasikun beserta Keluarga. Amin. Keep smile Pak Nasikun..life is beautiful...bad and good that's the art and the beauty of life...GBU. Sugeng Rahayu tansah, Sari Oktafiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun