Apakah kamu tahu rencana apa yang tidak pernah gagal? Tidak membuat rencana. Tanpa berencana, maka tidak akan ada yang salah dan jika sesuatu berputar di luar kendali, itu tidak masalah.
Namaku Kevin, tapi itu bukan namaku yang sebenarnya. Itu nama yang kugunakan untuk memperkenalkan diri kepada keluarga Park dan anak gadisnya yang cantik, Da-hye. Namaku yang asli adalah Ki-woo.
Kisah ini berawal ketika sahabatku, Min-hyuk, memintaku untuk menggantikannya menjadi guru les bahasa Inggris untuk Da-hye, karena Min akan kuliah ke luar negeri. Sebelum berangkat ke Luar Negeri, Min mengatakan bahwa ia menyukai Da-hye dan akan mengencaninya ketika sudah kuliah.
Min lebih mempercayakan Da-hye kepadaku daripada kepada teman-temannya yang kuliah. Menurut dia, teman-temannya itu bajingan, aku yang pengangguran dan miskin ini lebih baik daripada mereka.
Namun tak kusangka betapa bodohnya istri Park (Yeon-gyo) yang mudah aku tipu menggunakan ijasah palsu Harvard buatan adikku, Ki-Jeong, yang jago photoshop.
Da-hye memiliki adik, Da-song. Ibunya yang cantik namun mudah sekali ditipu itu merasa ada yang aneh dengan Da-song yang terlalu exstrovert. Bahkan ia menganggap lukisan anaknya begitu aneh. Ia pun bermaksud mencari seorang guru les terapis seni untuk Da-song. Aku lalu merekomendasikan Jessica alias adikku sendiri Ki-Jeong dengan membohonginya bahwa ia berasal dari Chicago, Illinois, Amerika Serikat.
Ketika aku membawa Jessica ke rumah itu, ternyata Da-hye cemburu. Dia mengira aku menyukai Jessica. Aku pun mempercayakan kepadanya bahwa aku juga baru mengenal Jessica. Betapa senangnya Da-hye mendengar pernyataanku itu, lalu ia menyatakan perasaannya kepadaku. Dan kita pun berciuman.
Malam itu Jessica diantar supir keluarga Park yang masih muda. Jessica dengan kecerdasannya yang luar biasa meninggalkan celana dalamnya di mobil itu.
Yeon-gyo menceritakan hal itu kepada Jessica, sekaligus untuk memastikan bahwa Jessica baik-baik saya kemarin. Jessica lalu merekomendasikan seorang sopir kenalannya untuk menggantikan sopir lamanya itu. Sopir yang direkomendasikan tersebut tidak lain adalah ayah kami, Ki-taek.
Setelah ayahku menjadi sopir keluarga Park, dengan skenario yang aku dan jessica buat, ayah pun memfitnah pembantu keluarga Park, Mun-gwang dengan mengatakan kepada Yeon-gyo bahwa Mun-gwang mengidap penyakit tubercolosis.
Kepada Pak Park, ayah merekomendasikan lembaga profesional bagian jasa, lalu istrinya menelpon lembaga itu yang tak lain adalah suara Jessica. Â Jessica pun mengirimkan ibu ke rumah gedongan itu sebagai asisten rumah tangga.
Akhirnya kita sekeluarga tidak pengangguran lagi.
Malam itu keluarga Park berencana untuk berkemah di luar rumah, sebagai hadiah ulang tahun Da-song.
Kami pun bersenang-senang di ruang tamu, merayakan kebahagiaan kami dengan berpura-pura menjadi pemilik rumah gedongan itu.
Ia mengatakan bahwa ia meninggalkan sesuatu di ruang bawah tanah. Ibu, membantu dia membuka pintu ruang bawah tanah. Betapa terkejutnya kami melihat suami Mun-gwang, Geun-se tinggal di sana.
Saat ibu dan Mun-gwang sedang membicarakan agar ibu tidak melaporkan mereka ke keluarga Park, kami yang tadinya mengintip tiba-tiba jatuh dari tangga dan ketahuanlah penyamaran kami.
Mun-gwang segera merekam kami, lalu kami berebut meminta rekaman itu hingga kami bertengkar di ruang tengah tempat kami minum-minum tadi. Singkat cerita, kami memenangkan pertengkaran itu, ibu menendang Mun-gwang ke ruang bawah tanah dan ayah mengikatnya.
Lalu tiba-tiba Yeon-gyo menelpon ibu, meminta untuk menyiapkan ramen-udon, karena cuaca di luar buruk maka mereka memilih kembali pulang. Da-song memilih untuk berkemah di depan rumah, sedang Pak Park dan istrinya memilih tidur di ruang tengah sambil mengawasi Da-song. Aku, Jessica, dan ayah bersembunyi di bawah meja ruang tengah.
Saat menuruni tangga rumah itu aku menyadari bahwa kami dan keluarga itu memiliki kelas sosial yang berbeda. Lingkungan rumah kami terendam banjir, begitu juga rumah kami.
Kami segera menyelamatkan barang-barang kami, termasuk batu keberuntungan yang diberikan Min-hyuk kepada keluarga kami malam pertemuan terakhir itu. Ia bilang, itu dari kakeknya, batu keberuntungan. Ya, batu itu telah membawa keberuntungan bagi keluarga kami.
Esok harinya, Park dan istrinya menelpon ayah dan ibu untuk membantu menyiapkan pesta ulang tahun Da-song yang dadakan. Sedangkan aku dan Jessica diundang untuk ikut merayakannya.
"Kenapa saat berciuman sepertinya kamu memikirkan hal lain?" Tanya Da-hye. "Bahkan sekarang pun kamu masih memikirkannya."
Aku pun ijin ke bawah, tapi bukan ke halaman, aku ke ruang bawah tanah.
Dengan sekuat tenaga aku membuka pintu dan membawa batu keberuntungan itu. Malang, batu itu jatuh dari tangga. Dan aku melihat Mun-gwang sudah tak bernafas akibat ditendang ibu dari tangga.
Ketika bangun, aku hanya bisa tertawa. Aku dan ibu terjerat kasus penipuan dan dalam masa percobaan tahanan. Mereka tidak tahu apa motif pembunuhan itu. Detektif pun terus mengikutiku. Sedangkan adikku, Jessica alias Ki-Jeong meninggal dibunuh Geun-se.
Ayahku tak ada kabar, tapi kemudian aku menyadari lampu berkedip-kedip dari rumah gedongan itu, sebagai kode morse seperti yang dilakukan Geun-se dulu untuk mendapatkan bantuan dari Da-song karena ia anak pramuka, meski pada akhirnya itu sia-sia.
Ya, ayahku berada di ruang bawah tanah. Ia mengirimiku pesan menggunakan kode morse bahwa ia telah mengubur Mun-gwang di bawah pohon.
Ayah tidak tau harus lari kemana setelah membunuh Pak Park yang menatap jijik  mayat Geun-se yang dibunuh ibu. Mungkin ayah membunuh Pak Park karena ucapannya tentang ayah bau lobak busuk itu.
Saat ini rencanaku adalah jika aku punya uang nanti, aku akan membeli rumah itu untuk menyelamatkan ayah. Entah kapan.
***
Film Parasite telah menyihir seluruh orang yang menonton film ini. Â Film garapan Boong Joon-ho ini begitu unik, terutama bagian ending yang tidak happy ending, juga tidak sad ending.
Namun mampu menggambarkan bahwa kisah ini telah selesai. Kisah yang sangat lekat dengan kehidupan tentang kelas sosial antara si kaya dan si miskin yang disuguhkan dengan genre komedi thriller, cerita yang berbeda dari film-film lainnya.
Film ini sangat pantas mendapatkan lebih dari 180 penghargaan, salah satunya  sebagai film terbaik, sutradara terbaik, skenario asli terbaik, dan film internasional terbaik di Academi Award. Film ini adalah film pertama Korea Selatan yang mendapatkan nominasi Academy Award, yang sebelum-sebelumnya diraih oleh film hollywood (sinema Amerika Serikat).
Film yang berhasil membawa penonton tertawa lepas, serta dapat hanyut dalam kesedihan mendalam. Banyak penulis yang telah menuliskan gagasan mereka tentang film ini. Bahkan kompasiana memilih topik pilihan tentang kesenjangan sosial sebagai apresiasi untuk film ini.Â
Mungkin untuk lain kesempatan saya akan menuliskan tentang kesenjangan sosial tersebut, tapi untuk kali ini ijinkan saya menayangkan tulisan tentang alur cerita film Parasite dengan tujuan semoga yang tidak berkesempatan menonton film ini bisa ikut menikmati alur cerita film tersebut.
Terima kasih Kompasiana.