Ia pun menjebak Kim Yeol dengan cara mengambil flashdisk gurunya yang berisi soal ujian dan dimasukkan ke dalam tas Kim Yeol agar Kim Yeol dituduh curang dalam ujian.Â
Kwon Soo Ah digambarkan sebagai pribadi yang pendiam, suka belajar, penyendiri, dan ambisius. Di balik sikapnya yang demikian, ternyata selama ini ia memiliki tekanan yang berat dari orang tuanya sehingga mengakibatkan dirinya stress dan menyalurkan stressnya dengan merokok di sekolah secara sembunyi-sembunyi.
Dari film drama korea tersebut dapat dilihat bahwa pintar saja tidak akan menjamin kebahagiaan.
Lihat Yeon Doo yang dianggap bodoh di sekolahnya, tetapi selalu santai menjalani hidupnya, dan sifatnya yang tidak peduli dengan apapun itu malah disukai oleh sang juara kelas, Kim Yeol. Dan Kim Yeol, terlihat seperti pribadi yang diinginkan seluruh orang, pintar, pandai bergaul, ramah, memiliki jiwa kepemimpinan, dan suka menolong sesama.
Mungkin banyak guru yang berharap siswanya seperti Kim Yeol, tetapi realita yang terjadi ada yang seperti Yeon Doo si peringkat terendah atau Kwon Soo Ah si ambisius.
Di anggap bodoh atau dianggap pintar oleh orang lain, itu bukanlah hal penting. Karena realita yang terjadi setelah lulus sekolah.
Banyak anak sukses di sekolah tetapi gagal di kehidupan nyata. Atau, banyak anak gagal di sekolah tetapi sukses di kehidupan nyata.
Seperti yang ditulis oleh kompasianer Robbi Gandamana dengan judul "Belajar Ilmu Kehidupan dari Mereka yang Putus Sekolah". Di dalam tulisannya, tokoh-tokoh yang gagal di sekolah tetapi sukses di kehidupan nyata diantaranya yaitu Cak Nun, Gus Dur, Gus Mus, Susi Pudjiastuti, Bob Sadino, dan lain-lain.Â
Tetapi, bukan berarti semua yang putus sekolah akan sukses, toh banyak juga yang sukses karena bersekolah. Menurut orang tua, mereka menyekolahkan anaknya agar kelak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Kenyataannya adalah: gak semua orang dikaruniai kehebatan, kecerdasan, dan nasib baik.
Mereka yang putus sekolah tetapi sukses, kenyataannya adalah meski mereka putus sekolah, tetapi mereka tidak putus dalam hal belajar.