_Kau tahu, Mas? Aku dan layang-layang itu sama. Sama-sama hilang harapan untuk terus bertahan pada satu pegangan._ Aku tersenyum, seraya menutup jendela kamar, sama seperti aku menutup hatiku untuk Hendri.
"Dhe, kirimkan aku dua ratus ribu dulu, besok kuganti," pintanya melalui sambungan telepon.
#poeds
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!