Masih kita ingat sejak Study From Home (SFH) dimulai, banyak orang tua siswa khususnya yang masih sekolah dasar mengeluh betapa sulitnya membantu mendidik anak-anak mereka di rumah, terlebih dengan pola belajar daring. Hingga ada yang menyalahkan guru dengan mengatakan guru terlalu membebani siswa dengan banyak tugas sehingga yang kewalahan justru orang tuanya.
Ternyata sangat sulit bagi sebagian besar orang tua untuk menggantikan peran guru dalam mendidik anak-anak di rumah, walau pun mereka sudah bersama setiap harinya. Tak pelak, kekesalan ini hingga sampai kepada pernyataan bahwa selama SFH guru hanya makan gaji buta.
Guru memang tak dapat digantikan dengan teknologi, walau sebenarnya orang tua dapat menggantikan peran guru. Banyak anak-anak yang justru berkembang dengan didikan orang tua. Katakan saja Albert Einstein yang berhasil oleh didik ibunya di rumah.
Lalu bagaimana jika sebaliknya, guru mengambil sebagian peran orang tua? Bukan hal yang mustahil dan saya yakin banyak guru yang mengambil peran orang tua siswa. Wali kelas yang memberi perhatian lebih kepada siswa sebagai contohnya.
Hubungan guru dan siswa dapat menjadi hubungan yang tak sekedar guru dan murid, namun dapat menjadi lebih spesial hampir seperti orang tua dan anak.Â
Saya menuliskan kisah ini, bukan untuk menunjukkan diri saya, tapi sebagai apresiasi bagi guru yang melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan.Â
Saya yakin masih sangat banyak di luar sana guru yang punya hati yang tulus mendidik. Mudah-mudahan sedikit menggugah pembaca bahwa kami, guru-guru, juga mengusahakan yang terbaik dalam mendidik.
Dalam pengalaman saya mendidik, terkadang saya tidak hanya mengerjakan tugas guru. Kadang menjadi orang tua bagi siswa pun guru harus lakukan. Beberapa hal berikut adalah apa yang pernah saya lakukan menggantikan tugas orang tua siswa.
Membayar SPP Siswa
Membayar SPP adalah kewajiban orang tua siswa untuk membantu sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Sekarang memang sudah lebih enak karena ada dana BOS, namun belum sepenuhnya dapat menanggulangi dana penyelenggaraan pendidikan. Untuk mengatasi hal itu siswa dikenakan SPP yang besarnya sudah disepakati bersama oleh rapat komite sekolah bersama orang tua.
Saya mengajar di wilayah dengan mayoritas orang tua siswa kami tergolong ekonomi menengah ke bawah. Selalu saja ada siswa yang kesulitan membayar SPP.Â