Awalnya mungkin China berpikir ini hanya kekurangsiapan Zeng Siwei/Huang Yaqiong, atau mereka sedang tidak beruntung setelah dikalahkan Praveen/Melati di semifinal, namun di partai final pun mereka mampu mengalahkan Wang Yilyu/Huang Dongping. Ini membuktikan bahwa Praveen/Melati tidak mengandalkan keberuntungan.
Seminggu setelahnya, partai Final French open kembali mempertemukan Praveen/Melati dan Zeng Siwei/Huang Yaqiong. Kesempatan emas bagi China untuk membalaskan kekalahan di Denmark Open dan membuktikan mereka masih berkuasa atas Praveen/Melati.Â
Namun hasil kembali tidak mengenakkan bagi China. Lagi-lagi, ganda terbaik mereka mengalami kekalahan beruntun.
All England yang segarusnya menjadi kesempatan terbaik bagi China untuk melakukan pembalasan ternyata justru menjadi hari naas bagi mereka. Zeng Siwei/Huang Yaqiong sudah terlebih dahulu tersingkir dan Wang Yilyu/Huang Dongping hanya bertahan sampai di perempat final dan lagi-lagi dikalahkan oleh Praveen/Melati.
Menghadapi olimpiade 2021, boleh jadi China akan menempatkan Praveen/Melati sebagai pasangan paling diwaspadai. Pasangan mereka memang masih menjadi monster di ganda campuran, namun monster lain sudah lahir dan berpotensi merusak peluang mereka meraih medali emas ganda campuran.
2. Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai
Pasangan Thailand ini akan menjadi pasangan paling diwaspadai berikutnya. Kesuksesan pasangan ini mengalahkan Zeng Siwei/Huang Yaqiong pada Korea Open 2019 menjadi bukti bahwa mereka punya kemampuan untuk mengalahkan tembok raksasa.Â
Mereka bahkan mampu mengalahkan Siwei/Yaqiong dalam dua set langsung 21-14, 21-13. Suatu hasil yang jarang apalagi kekalahan pada kubu China.
Hal lain yang menjadikan paangan ini juga merupakan ancaman serius adalah mereka mampu mencapai final All England 2019 walau akhirnya kalah dari Praveen/Melati. Hanya Praveen/Melati yang sanggup menghentikan mereka, bukan pasangan China.
Menghadapi Olimpiade 2021, pasangan Thailand ini tentu akan lebih mewaspadai pemain China dan mengingat kembali bagaimana mereka mengalahkan Siwei/Yaqiong dan belajar bagaimana PraveenMelati mampu mengalahkan Wang/Huang secara beruntun.
3. Yuta Watanabe/Arisa Higashino