Mohon tunggu...
Maya Puspitasari
Maya Puspitasari Mohon Tunggu... Guru - SMPN 3 Pante Bidari

Seorang guru penggerak yang terus tergerak, bergerak, dan menggerakkan demi mencerdaskan anak bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Bahasa Inggris dengan Sandle

28 Januari 2023   19:37 Diperbarui: 28 Januari 2023   20:00 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Snake and Ledder (sumber: Maya Puspitasari)

BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN "SANDLE"

Bahasa Inggris adalah alat komunikasi internasional, di mana bahasa ini dipakai untuk berkomunikasi secara global. Bahasa Inggris dipahami sebagai bahasa yang kompleks dan unik serta memiliki karakteristik yang berbeda dengan ilmu eksak atau ilmu sosial, yaitu terletak pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini mengidentifikasikan bahwa belajar bahasa Inggris bukan hanya belajar mengenai grammar, kosakata baru, atau struktur kalimat, melainkan bagaimana cara mengaplikasikan dan menggunakan bahasa Inggris tersebut dalam kegiatan sehari-hari sebagai alat komunikasi.

Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran utama yang mesti dikuasai di fase D. Dalam mempelajari bahasa Inggris, guru mengalami berbagai macam tantangan dan hambatan saat memfasilitasi peserta didik. Tingkat kesulitan dalam memahami bahasa Inggris terletak pada latar belakang peserta didik dalam memperoleh pengetahuan awal sebagai prasyarat pembelajaran. 

Bila peserta didik yang sudah memiliki pengetahuan awal maka guru dapat melanjutkan pembelajaran ke level penerapan (aplikasi). Namun jika sebaliknya, maka guru harus mencari cara belajar menyenangkan dalam meningkatkan perbendaharaan kosakata peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran, berupa kartu, gambar, scrabble, snake and ladder (sandle), dan sebagainya.

Guru harus mengenalkan peserta didik mulai dari kosakata, agar memudahkan peserta didik menguasainya maka guru memutuskan menggunakan salah satu media pembelajaran yaitu media sandle. Dalam hal ini, guru sendiri berkreasi membuat media sandle menggunakan aplikasi canva. Bagaimana caranya? Guru membuka akun canva lalu memilih lembar kerja dokumen A4 yang kosong. Lalu memilih salah satu blackground agar tampilan layar utamanya lebih cerah. Langkah berikutnya, pilih elemen bingkai kotak-kotak yang banyaknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru, copy-paste sesuai keinginan, misal 60-100 kotak. Kemudian, isi kotak-kotak bingkai tersebut dengan warna-warna pilihan sesuai selera guru. Selanjutnya pilih gambar di elemen letakkan di kotak mana yang diinginkan, selang-selingi dengan kosakata juga. Beri nomor urut setiap kotak sebagai arah langkah pemainan, sisipkan ular dan tangga, serta aturan mainnya. Permainan siap diprint-out dan digunakan.

Model pembelajaran yang digunakan adalah Cooperative Learning model berganti pasangan, sangat efektif apabila diterapkan bersamaan dengan media pembelajaran yang tepat, dalam hal ini adalah penggunaan media sandle. Media pembelajaran sandle adalah salah satu media pembelajaran yang menekankan pembelajaran berbasis pola permainan atau games. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris. 

Dengan menggunakan pola permainan diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan peserta didik menguasai materi ajar sehingga tingkat penerimaan materi yang diberikan lebih bermakns dan menjadikan peserta didik menyenangi pembelajarannya, memiliki motivasi yang tinggi karena dapat berkolaborasi dengan teman sekelompok serta rekan sebayanya. Aturan main yang digunakan sama halnya seperti permainan ular tangga pada umumnya. Hanya saja di sini, setiap kotak yang dilalui akan ada kosakata yang harus disebutkan maknanya untuk tahap pembiasaan. 

Tahap berikutnya adalah tahap aplikasi yaitu kosakata tersebut digunakan untuk membuat kalimat mulai dari kalimat sederhana, simple present tense dan seterusnya mengikuti level penguasaan tenses. Untuk tahap pengayaan, berdasarkan perolehan kosakata pada setiap kotak yang dilalui, peserta didik diminta untuk menkreasikan sebuah cerita. 

Dengan kata lain kosakata-kosakta yang diperoleh tadi merupakan modal untuk merangkai cerita bisa dalam bentuk narasi, deskripsi, prosedur, recount, report atau berupa script percakapan. Jadi, semuanya tergantung kebutuhan masing-masing guru. Apakah sandle ini bisa diaplikasikan untuk mata pelajaran lain? Saatnya para guru berkreasi dan berinovasi. Selamat mencoba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun