BONDOWOSO- Sebagian besar penduduk di Desa Sekarputih, Bondowoso memelihara sapi. Berdasarkan hasil kunjungan lapang tim ke lokasi diperoleh informasi bahwa terdapat sekitar 690 ekor sapi yang berada desa tersebut. Apabila 1 sapi menghasilkan 8-15 kg kotoran padat perhari maka kotoran padat yang dihasilkan minimal 240 kg per ekor per bulan.
"Limbah padat peternakan sapi yang melimpah dapat diolah menjadi bokashi, yang nantinya dapat diaplikasikan ke lahan pertanian dan dapat memperbaiki kesuburan tanah secara berangsur-angsur," ungkap Ketua Tim Pelaksana, Basuki.
Dalam rangka pengolahan limbah padat sapi menjadi biochar, Tim Dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Jember yang terdiri atas Basuki, S.P.,M.Sc., Listya Purnamasari, S.Pt., M.Sc., dan Sukron Romadhona, S.Pd., M.I.L. menggelar sosialisasi dan praktek langsung bersama selama bulan September 2021.
Listya selaku anggota tim dan ahli dalam bidang peternakan mengungkapkan, "Sebenarnya petani sudah mengaplikasikan limbah padat sapi ke lahan, namun terkadang sebagian petani belum paham bagaimana mengolah limbah tersebut menjadi biochar yang proses pengolahannya melalui fermentasi dengan tambahan bahan-bahan seperti dedak, kapur, dan sebagainya".
"Lahan pertanian yang dikelola terus menerus dengan perlakuan pupuk kimia bertahun-tahun tanpa adanya pemberian pupuk organik dapat menyebabkan tanah menjadi keras dan tentu saja berpengaruh pada ketersediaan hara bagi tanaman" tutur Sukron selaku anggota tim dan pemerhati lingkungan.
Kegiatan pelatihan diikuti sekitar 10 peserta yang terdiri atas anggota Kelompok Tani Sekar Jaya. Pelatihan diawali dengan sosialisasi tentang pertanian organik dan keunggulan bokashi, selanjutnya praktek bersama membuat bokashi.
Digelarnya pelatihan tersebut merupakan bentuk pengabdian dosen kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan pelatihan ini didukung oleh LP2M Universitas Jember melalui Program Pengabdian Stimulus.
Ketua Kelompok Sekar Jaya menyambut baik kegiatan ini dan berharap kegiatan semacam ini dapat sering mereka dapatkan kedepannya.
"Terima kasih kepada Tim Dosen dari Faperta UNEJ, kami senang sekali dari kegiatan ini kami mendapatkan wawasan baru dan cara mengolah limbah ternak sapi yang benar dan sesuai standar, karena sebelumnya kami sekedar menumpuk kotoran sapi tersebut hingga kering. Besar harapan kami, Bapak Ibu dosen kedepan sering-sering mengadakan kegiatan pendampingan seperti ini di Desa kami", tutur salah satu anggota Kelompok Tani Sekar Jaya.