Mohon tunggu...
Indra Sarathan
Indra Sarathan Mohon Tunggu... -

Guru bahasa Indonesia yang baik dan bener.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Sajak 2003-2005

16 November 2013   22:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:04 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semoga Bulan Merindu Punguk
-
Bodoh, tak tau permukaan bulan berlubang
hingga aku jatuh, cinta pada senior
adalah aku tak lebih, beda dari
seekor punguk merindu bulan
semoga astronot berkenan membawa punguk
walau sekadar bahan eksperimen
seperti anjing Laika yang berhasil mendekatimu
-
Pfs (2003)
-
Ketika Ajal Tiba

-
Dan ketika aku mati. Aku berpesan kepada penemu jasadku
agar dibersihkan, hingga menyerupai seorang manusia lahir tanpa kotor.
Balutkanlah sekadar kafan hingga menutupi tubuhku, dan perkenankanlah aku
mendengar adzan untuk yang terakhir kali. Dirikanlah shalat agar kamu
mengingat maut. Timbunlah jasadku dengan tanah yang baik
tanpa meninggikan permukaan. Dan aku akan berterima kasih dengan angin yang menyapa.
-
Sebelum berangkat mabim lapangan (2004)
-
Takutku Bukti Cinta Kepadamu
-Kepada Ditha
Aku takut jika cinta hanya berakhir duka.

Hingga aku memilih jalan sungai
mengalir menuju hakikat samudra.
-
Maaf cintaku sederhana. Sebagai sungai mengalir apa adanya.
Tapi setulus hati aku mencintaimu
Sudikah engkau mengalir seperti aku?
-
(2004)
-

Mohon Maaf Cintaku Sederhana
-Kepada Ditha
Tidak ada ikatan dalam hubungan kami, namun pergantian musim
telah mempengaruhi sesuatu. Hingga kami bersama memainkan perasaan,
menepati janji dan saling peduli.
-
Kami dibesarkan bersama lingkungan desa, namun ikhtiar mengubah peruntungannya.
Ia meninggalkan keawaman menuju hingar-bingar rimba kota.
Tidak ada penyesalan, tak ada kehilangan. Hanya temanku berkurang satu seorang,
hanya teman, hanya satu. Hingga aku menangis dikemudian hari.
Because I love you
-
(2005)
-
Kupu-kupu di balik kaca
sekuat tenaga menabrak kata
melihat bunga di luar sana.
-
(2005)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun