Mohon tunggu...
Msarah fatmawati
Msarah fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya adalah membaca artikel tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Nasionalisme bagi Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0

15 Mei 2024   20:40 Diperbarui: 15 Mei 2024   20:46 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Revolusi industri 4.0 adalah sebuah era industri digital dimana seluruh bagian yang ada di dalamnya saling berkolaborasi dan berkomunikasi secara real time dimana saja kapan saja dengan pemanfaatan IT (teknologi informasi) berupa internet dan CPS, IoT,dan IoS guna menghasilkan inovasi baru atau optimasi lainnya yang lebih efektif dan efisien. 

Berbagai informasi dapat dengan mudah diakses baik yang positif maupun yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi generasi muda dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dengan kondisi tersebut, akulturasi budaya dan masuknya ideologi dari berbagai penjuru dunia merupakan sesuatu yang sulit untuk dibendung. Hal ini ternyata juga berdampak pada mulai lunturnya semangat bela negara dan nasionalisme dari generasi muda. Banyaknya informasi atau konten di sosial media yang dianggap lebih menarik untuk diikuti menyebabkan generasi muda lupa terhadap bangsanya sendiri. Berdasarkan data survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018, paling banyak masyarakat mengakses sosial media dibandingkan dengan situs lainnya.

McKinsey Global Institute memprediksi bahwa revolusi industri dapat menghilangkan kurang lebih sebanyak 800 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2030 karena telah digantikan oleh robot. Tentu saja hal tersebut merupakan sebuah tantangan bagi para mahasiswa Indonesia agar siap bersaing di dunia global. Oleh karena itu, di era Revolusi Industri 4.0 ini peran perguruan tinggi sangat penting untuk membekali para mahasiswanya dengan berbagai softskill yang dapat mengembangkan potensi, inovasi, serta kreativitas.

Nasionalisme membantu ikatan bersama. Nasionalisme merupakan rasa cinta terhadap bangsa baik dalam kebersamaan maupun dalam pengorbanan demi kepentingan bersama. Karenanya nasionalisme erat kaitannya dengan suatu kesadaran dan keinsyafan warga terhadap suatu bangsa. 

Runtuhnya rasa nasionalisme di era revolusi industri 4.0 menjadi polemik ditengah masyarakat yang disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya arus globalisasi. Era revolusi industri 4.0 dimulai sejak milenium baru yang ditandai dengan semakin cepatnya arus informasi. Era revolusi industri 4.0 secara konseptual ini dianggap mendatangkan masalah bagi nasionalisme. 

Oleh karena itu, tantangan yang harus dihadapi oleh warga negara Indonesia, baik pemerintah, masyarakat, serta mahasiswa dalam menghadapi era revolusi 4.0 adalah tetap mempertahankan sikap, semangat, jiwa nasionalisme, serta menjunjung tinggi eksistensi nilai-nilai Hak Asasi Manusia bagi warga negara. Untuk itu dibutuhkan strategi sebagai alternatif solusi dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Kenapa mahasiswa harus berperan dalam menghadapi era industri 4.0? jawabannnya karena mahasiswa dalam kiprahnya menjadi instrumen penting dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu sebagai pendidik dan pengajar, dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Peran mahasiswa paling dibutuhkan, karena mereka adalah ujung tombak perubahan yang peduli terhadap bangsa maupun daerahnya, seperti yang pernah dikatakan oleh Soekarno "Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat merubah dunia". Oleh sebab itu, mahasiswa sangat berperan penting di era Revolusi Industri 4.0 ini. Mahasiswa sebagai pilar dari kaum muda sekaligus generasi pencetus harus menaruh perhatian lebih terhadap kondisi yang terjadi saat ini.

Mahasiswa juga harus berperan aktif, yaitu dengan cara memperkaya literasi dan melakukan penelitian mengenai hal-hal yang belum diketahui sebelumnya agar inovasi dan kreativitas dapat tercipta serta peka terhadap hal-hal baru dan selalu mengasah keterampilannya sesuai dengan kebutuhan saat ini agar dapat beradaptasi dan berkembang dengan baik dalam menghadapi tantangan global di era Revolusi Industri 4.0. selain itu mahasiswa juga harus mengembangkan pola berpikir kritis dan tidak mudah tergerus dalam pengaruh yang negatif. Saat ini, penyebaran informasi dapat dilakukan dengan sangat cepat, real time dan meluas dari satu jaringan ke jaringan lain. Mahasiswa harus mampu memilah manakah informasi yang benar dan d apat dipercaya sehingga tidak mudah termakan oleh informasi palsu khususnya di media sosial. Dan sebagai mahasiswa alangkah baiknya mahasiswa memberikan pengarahan kepada masyarakat mengenai perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, diantaranya dengan membuat pelatihan ke berbagai pelosok daerah dan melakukan edukasi ke masyarakat terutama masyarakat tradisional yang masih awam terhadap perkembangan teknologi dan belum bisa beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi di era Revolusi Industri 4.0. Mahasiswa sebagai generasi pembawa perubahan harus mampu membawa kehidupan masyarakat ke zaman teknologi yang sudah canggih, tanpa membeda-bedakan golongannya, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang terjajah oleh perkembangan teknologi.

sumber : 

https://himaindustri.unpam.ac.id/?p=831

https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/view/37569/17235

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun