Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengenal Istilah "Habibienomics", Warisan Konsep Pembangunan Ekonomi dari Sang Visioner

17 April 2024   22:09 Diperbarui: 18 April 2024   02:33 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Presiden RI, BJ Habibie. (KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)

Melalui pendidikan dan pembinaan, serta kemampuan untuk menengani, menggunakan, dan mengendalikan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dalam sebuah produk.

Dengan SDA Indonesia yang melimpah dan dipadukan dengan kualitas SDM yang mumpuni dapat mengasilkan nilai tambah pada barang dan jasa yang diproduksi dan dapat mampu bersaing di pasaran baik di dalam maupun luar negeri.

Meskipun paham Habibienomics ini memiliki tujuan yang baik bahkan dalam jangka panjang jika diterapkan, namun sayangnya paham ini masih banyak menuai pro dan kontra karena momen gebrakan pembangunan ekonomi tersebut terjadi di saat Indonesia sedang dalam keadaaan krisis.

Beberapa menganggap bahwa konsep pembangunan yang diusung oleh Habibienomics tidak relevan dan akan menelan biaya yang besar. Kondisi Indonesia yang krisis saat itu juga membuat utang LN meningkat dan pemerintah juga harus fokus untuk membuat perekonomian Indonesia kembali stabil.

Meskipun begitu gebrakan BJ. Habibie dalam reformasi ekonomi menjadikannya sebuah awal mula stabilnya perekonomian negeri ini. Dan melalui pemikiran-pemikiran hebatnya juga beliau mampu membawa sebuah harapan di saat kondisi yang kacau akibat krisis yang melanda negara-negara di Asia.

Sumber: Shutterstock
Sumber: Shutterstock

Habibienomics merupakan pemikiran yang tercipta dari seseorang yang visioner. Bahkan praktik dari konsep pembangunan ekonomi ini belum bisa diterapkan sepenuhnya hingga saat ini. Maka ini menunjukkan bagaimana dari sebuah pemikiran ini ternyata bisa memproyeksikan dampak dalam jangka panjang bagi negara.

Saat ini posisi Indonesia terbilang masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lainnya bahkan dalam lingkup Asia sekalipun jika berhubungan dengan teknologi. 

Dari segi SDM, Indonesia terkadang gagal dalam mengapresiasi anak-anak bangsa hebat sehingga banyak dari mereka yang lebih memilih untuk berkarir di negeri orang dibandingkan di negeri sendiri.

Dan dari segi penggunaan teknologi untuk menghasilkan value added juga masih belum bisa dimaksimalkan dengan baik. Maka, Habibienomics merupakan sebuah warisan berharga dari sang visioner BJ. Habibie yang sudah saatnya relevan dan seharusnya dipraktikan dengan baik di zaman sekarang yang serba menggunakan teknologi canggih.

Sudah saatnya Indonesia bisa menciptakan SDM terampil dalam bidang teknologi, menghargai dan mengapresiasi keberadaannya, hingga dapat menerapkan teknologi yang ada dengan baik sehingga dapat menciptakan nilai tambah yang bisa membuat Indonesia mampu bersaing di kancah Asia maupun global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun