Setelah dilantik, Purbaya mengeluarkan beberapa pernyataan yang memicu kontroversi. Ia menyebutkan bahwa tuntutan masyarakat yang dikenal dengan 17+8 hanya mewakili sebagian kecil dari populasi, dan menyatakan bahwa dirinya lebih koboi dibandingkan Sri Mulyani. Pernyataan ini memicu kritik dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan netizen, yang menilai sikapnya arogan dan tidak sensitif terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat .
Pernyataan kontroversial ini berdampak pada persepsi publik terhadap kredibilitas pemerintah dalam mengelola kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal yang tidak konsisten dan kurang komunikatif dapat mengurangi efektivitas implementasi kebijakan dan menurunkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
Selain itu, Purbaya juga berjanji untuk mengevaluasi kebijakan pemotongan transfer dana daerah sebesar Rp50 triliun pada 2025 dan rencana pemotongan sebesar Rp269 triliun pada 2026. Kebijakan ini sebelumnya memicu keluhan dari pemerintah daerah yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan pembangunan dan pelayanan publik.
Reshuffle Menteri Keuangan yang menggantikan Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa membawa dampak signifikan terhadap pasar keuangan dan stabilitas ekonomi Indonesia. Kehadiran figur baru dengan latar belakang yang berbeda menambah ketidakpastian mengenai arah kebijakan fiskal pemerintah. Selain itu, pernyataan kontroversial Purbaya memperburuk citra pemerintah di mata publik dan dapat mempengaruhi efektivitas kebijakan publik.
Untuk memulihkan kepercayaan pasar dan publik, pemerintah perlu memastikan kontinuitas dan konsistensi dalam kebijakan fiskal, serta meningkatkan komunikasi yang transparan dan responsif terhadap aspirasi masyarakat. Hanya dengan demikian, stabilitas ekonomi dan sosial dapat terjaga, dan tujuan pembangunan nasional dapat tercapai secara optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI