Mohon tunggu...
hns_3
hns_3 Mohon Tunggu... Belajar

Bismilaah

Selanjutnya

Tutup

Love

Tak Harus Selalu Meneduhkan, Kadang Harus ikhlas Ditinggalkan

22 Juli 2025   09:13 Diperbarui: 22 Juli 2025   09:13 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah Payung dan Hujan yang Turun Pelan
Cinta itu seperti payung di tengah hujan. Ia tidak bisa menghentikan hujan, tapi bisa membuatmu merasa aman, hangat, dan tidak sendiri. Payung bukan solusi atas badai, tapi ia perlindungan kecil yang cukup berarti saat dunia seolah mengguyurmu dengan masalah. Namun, seperti halnya payung, tidak semua cinta selalu bisa menemani sepanjang perjalanan. Ada kalanya ia tertinggal di halte, tertiup angin, atau bahkan sengaja kamu tinggal karena terasa berat untuk dibawa terus. Maka, cinta dan payung punya kesamaan: keduanya hadir untuk memberi teduh, tapi tidak selalu bisa bersama sampai akhir.

Saat Cinta Menjadi Pelindung Sementara
Dalam sebuah hubungan, kita kadang menemukan sosok yang seperti payung: selalu ada saat kita terpuruk, menemani saat hujan turun deras, dan memayungi kita dengan kesabaran. Dia tidak menghapus masalah kita, tapi membuatnya terasa lebih ringan. Namun seiring waktu, kita sadar, tidak semua payung bisa bertahan lama. Ada payung yang mulai bocor. Ada yang patah karena angin. Ada pula yang berat untuk dibawa, meski kamu sangat menyayanginya. Hubungan pun demikian.
Terkadang, cinta terasa sempurna di awal---penuh perhatian, pelukan, janji, dan tawa. Tapi perlahan, kamu menyadari bahwa kalian berjalan ke arah yang berbeda. Bahwa yang dulu meneduhkan kini justru menjadi beban. Lalu muncul dilema: mempertahankan atau melepaskan?

Ketika Payung Harus Ditinggalkan
Pernahkah kamu lupa payung di suatu tempat? Rasanya nyesek, apalagi kalau itu payung favorit. Tapi setelah beberapa langkah, kamu sadar: kamu tetap harus berjalan. Kamu tetap harus pulang. Begitu juga cinta. Ada hubungan yang tak bisa kamu bawa terus. Bukan karena tidak cinta, tapi karena kamu harus terus hidup.
Melepaskan bukan berarti melupakan. Tapi menerima bahwa ada cinta yang hanya datang untuk satu musim hujan. Ia meneduhkanmu saat kamu membutuhkannya. Ia hadir di waktu yang tepat, lalu pergi saat kamu harus belajar berjalan tanpa perlindungan.

Cinta bukan soal siapa yang paling lama bertahan, tapi siapa yang paling tulus menemani---meski hanya sebentar.

Payung yang Saling Meneduhkan
Tapi dalam skenario terbaik, kamu akan bertemu seseorang yang tidak hanya meneduhkanmu, tapi juga ingin berjalan di bawah payung yang sama. Kalian mungkin saling memayungi, bergantian melindungi. Bukan karena takut basah, tapi karena menghargai perjalanan bersama. Cinta seperti itu tidak egois. Tidak menuntut selalu kering. Kadang kamu rela basah demi dia, dan dia rela kehujanan demi kamu. Dalam hubungan seperti itu, cinta tumbuh bukan dari kenyamanan, tapi dari saling memahami.

Cinta dan Payung, Keduanya Harus Dihargai
Jadi jika kamu sedang jatuh cinta, ingatlah filosofi payung ini. Cinta tidak akan menghentikan masalah, tapi bisa membuatmu merasa tidak sendiri. Dan jika suatu saat kamu harus melepaskan, jangan sesali. Hargai payung itu, seperti kamu pernah menghargai cinta.

Karena pada akhirnya, bukan soal siapa yang bertahan paling lama. Tapi siapa yang pernah membuatmu merasa aman di tengah hujan.

Dan semoga, kamu kelak bertemu seseorang yang tak hanya menjadi payungmu---tapi juga hujan, langit, dan pelangi setelahnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun