Mohon tunggu...
Laskar Betawi News
Laskar Betawi News Mohon Tunggu... Editor - JURNALIS

menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Laskar Betawi Lestarikan Budaya Kearifan Lokal Betawi Menjelang Ramadhan

6 Maret 2024   09:04 Diperbarui: 6 Maret 2024   09:21 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Betawi memiliki sejumlah tradisi sebelum puasa atau Ramadhan. Tradisi tersebut menjadi kearifan lokal yang masih dilestarikan hingga saat ini. Biasanya, masyarakat Betawi melaksanakan tradisi sebelum puasa itu bersama keluarga.

Tradisi itu pada umumnya dilaksanakan seminggu hingga satu hari sebelum Ramadhan.  apa saja tradisi Betawi sebelum puasa? Berikut ulasannya ,

1. Nyorog

tradisi nyorog, salah satu tradisi Betawi sebelum puasa, Nyorog merupakan tradisi Betawi sebelum puasa yang diperkirakan sudah ada sejak 1800-an, Tradisi ini dilakukan dengan cara berbagi bingkisan makanan ke sanak saudara dan keluarga yang tinggalnya berjauhan.  Sebab, masyarakat Betawi pada zaman dulu memiliki tempat tinggal yang berjauhan antara satu dengan yang lainnya karena dibatasi hutan dan kebun. Tradisi ini mulanya diperkenalkan para wali saat menyebarkan ajaran Islam. Selain menyambut puasa, tradisi nyorog juga dilakukan saat Idul Fitri dan upacara pernikahan. 

dok.lb
dok.lb

2. Munggahan

Selain masyarakat Betawi, tradisi munggahan juga dikenal di kalangan masyarakat muslim, munggahan berasal dari bahasa Sunda munggah, yang artinya naik secara harfiah, atau bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi., munggahan merupakan wujud rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT dan upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun ke belakang. Munggahan juga bertujuan agar masyarakat terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ada beragam kegiatan dalam tradisi munggahan, seperti berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, dan berdoa bersama. Selain itu, sebagian umat Islam mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam keluarga, atau mengamalkan sedekah munggah, yakni sedekah sehari sebelum puasa Ramadhan.

dok.lb
dok.lb

3. Ruwahan

Tradisi Betawi sebelum puasa selanjutnya adalah ruwahan atau rowahan., tradisi ruwahan berupa penutupan pengajian dan persiapan menuju Ramadhan. Dalam ruwahan, biasanya satu keluarga berkumpul lalu membaca surat Yasin bersama ditambah tahlil dan shalawat kepada Nabi Muhamad SAW. Setelah itu, acara ditutup dengan makan bersama dengan makanan khas Betawi, seperti ketupat sayur, semur, asinan, dan kue-kue kecil. Sebagian masyarakat Betawi juga mengartikan ruwahan sebagai kegiatan sedekah., dalam ruwahan, masyarakat Betawi mengundang tetangga-tetangga terdekat, lalu memberikan sembako untuk persiapan Ramadhan. Ruwahan bermakna bentuk rasa syukur atas rezeki dari Allah SWT sekaligus momentum untuk mendoakan keluarga atau sanak saudara yang telah meninggal.

4. Nyekar

Tradisi nyekar merupakan kegiatan ziarah, mendoakan orang tua, keluarga, atau sanak saudara yang telah wafat, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta. Tak hanya masyarakat Betawi, budaya nyekar juga dilakukan mayoritas umat muslim di Indonesia sebelum memasuki Ramadhan. Di berbagai daerah, tradisi ini disebut dengan sadranan atau nyadran. Selain berdoa, peziarah juga datang membawa bunga melati, mawar, air mawar untuk ditaburkan ke tanah makam.

dok.lb
dok.lb
5. Merang

 Tradisi ini telah populer sejak 1950-an. Dalam tradisi ini, masyarakat Betawi akan memadati bantaran sungai menjelang Ramadhan untuk melakukan keramas massal menggunakan merang. Merang merupakan bekas tangkai padi kering yang dibakar, lalu direndam. Bahan tradisional tersebut digunakan sebagai pengganti sabun dan sampo. Ada Tradisi Bergadang hingga Sahur Tradisi merang dilakukan oleh berbagai kalangan dan usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Tradisi merang bermakna membersihkan diri dan hati menjelang Ramadhan. Namun, berbeda dengan tradisi lainnya yang masih dilestarikan, tradisi merang mulai ditinggalkan masyarakat Betawi.

Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga kita diberikan kekuatan dan kesabaran.Mari kita gunakan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan memurnikan hati. Ramadhan adalah bulan pembaruan, mari kita semua mulai hidup yang lebih baik untuk masa yang akan datang

Sekedar berbagi semoga bermanfaat (By Laskar Ardhy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun