Mohon tunggu...
Arie Kurniawan
Arie Kurniawan Mohon Tunggu... -

Blogger musiman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dangdut Koplo, SERA, dan Via Vallen

16 Februari 2013   11:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:13 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Munculnya sebuah tren musik di tengah masyarakat selalu memunculkan nama baru sebagai pengidentikkan seorang musisi/penyanyi yang mengusung jenis musik tersebut. Bagi Anda yang berdomisili di Jawa Tengah dan Jawa Timur, pasti sudah tidak asing lagi dengan sebuah warna baru yang bagi sebagian masyarakat mengakui menjadi subgenre dari musik dangdut, yaitu dangdut koplo.

Dangdut koplo sendiri sebenarnya mulai booming sekitar tahun 2000-an. Bagi sebagian kalangan, dangdut koplo adalah subgenre musik dangdut dengan komposisi ritme yang lebih cepat dibandingkan dangdut konvensional. Dangdut koplo pertama kali dimainkan dalam sebuah komunitas kecil di daerah pinggiran kota Surabaya pada tahun 1993, tepatnya di daerah Girilaya, lebih khusus lagi di Gang Jarak. Saat itu dangdut koplo disebut juga musik klothekan (musik patrol untuk membangunkan warga di bulan puasa). Lambat laun style permainan gendang yang rancak ini pun banyak diikuti oleh musisi-musisi lokal daerah tersebut dan berkembang sampai ke pesisir utara Jawa. Dari proses itulah yang kemudian melahirkan banyak Orkes Melayu (OM) yang memainkan musik jenis koplo ini, seperti OM Palapa, OM Monata, OM SERA (Selera Rakyat), OM Mahkota, OM Mutiara, OM RGS, serta OM Sagita.

Di antara orkes-orkes tersebut, barangkali OM SERA-lah yang mempunyai penggemar cukup banyak bahkan sampai di luar wilayah Jawa Timur yang notabene menjadi basis penggemar SERA. Dan salah penyanyi yang ikut melejit mengikuti kepopuleran SERA adalah Via Vallen. Warna vokal yang nge-pop ditambah penampilan fisik yang menarik membuatnya mempunyai daya tarik sendiri di mata para penggemar SERA yang disebut juga Seramania. Seramania yang menjadi penggemar Via pun mempunyai sebutan sendiri, yaitu Vianisty.

Via Vallen mempunyai nama asli Maulidia Octavia, lahir di Surabaya 1 Oktober 1990. Sejak duduk di kelas 5 SD, ia sudah mulai ikut manggung ayahnya yang juga seorang musisi. Basic musiknya memang pop, namun karena saat itu di lingkungan tinggalnya sedang tren musik dangdut, maka ia pun menjajal kemampuan di panggung dangdut lokal. Di usianya yang ke-18, aksi panggungnya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat berkat maraknya pembajakan VCD live OM SERA. Dan ternyata ini membawa berkah baginya. Ia menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas sampai saat ini.

Referensi: thecrowdvoice.com, johnenterprise.wordpress.com, kaskus.co.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun