Mohon tunggu...
S. Permadi
S. Permadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Andaikan Pemimpin Bisa Seperti Bocah Ini

18 September 2012   06:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:18 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin malam aku diminta Ibuku mengantar beliau dan teman-temanya untuk menjenguk tetangga dirumah sakit.
Ikut sertalah adiku satrio yang tak ingin ditinggal dirumah sendirian.
setelah bermacet ria akhirnya kami sampai.
Namun adikku tidak diperkenankan masuk,karena masih kecil.
Akhirnya kami berduapun memutuskan untuk mencari makan.
Setelah berkeliling,kamipun memutuskan untuk membeli soto mie.
Ak
u berfikir untuk membeli satu porsi,karena khawatir adiku tidak menghabiskannya. Kami berduapun makan,namun adiku mendominasi dengan lahap ia makan soto itu,entah alasan cita rasa yang baik atau memang kondisi perut yang mendukung.
Akupun tak tega menghentikannya,namun apa yang terjadi?
Ditengah kelahapannya ia bertanya ,"mamas ngga makan?"
Ngga ah,iyo ajah. sahutku.
Tiba-tiba ia berekspesi kenyang dengan memegang perutnya,dan tidak melanjutkan makan.
"kenapa de,sakit ya perutnya?kekenyangan apa kenapa?
"Iya iyo kenyang,tapi perutnya keroncongan,udah mamas ajah ni yang makan." sambil beranjak dari meja makan.
"ah engga ah de,katanya iyo lapar?"
"iya iyokan lapernya cuma laper 100,maksudnya laper sedikit.
"ih,emangnya udah ngga laper?"
"iya iyo udah kenyang tapi laper."
"mas,iyo mau jajan dong.sambil menunjukan bhwa ia ingin mencari warung.
"lho,sotonya kok ngga diabisin de?beneran nih udah kenyang?
"udah iya mas."
"mamas makan jangan marah ya?"
"iya ayo ih cepetan,iyo mau jajan."
"desakanku tak membuahkan hasil,aku tau kalau ia masih lapar,dari pada tak dimakan akhirnya soto yang belum dikasih sambel sebelumnya,aku sambeli,ketika aku makan.
"kenapa de ngeliatin?tadi katanya udah kenyang,ni ayo makan lagi."
"ngga ah,abis udah dikasih sambel sih."
"tuhkan iyo mah."
"ngga ah orang bercanda doang.tawanya menyembunyikan sesuatu."
setelah habis dan membayar kamipun mencari warung untuk ia jajan dan kembali ke parkiran untuk menunggu ibu.

pelajaran besar dari adikku.
mengalah karena ketidak adilan,saat memang kekuasaan ditanganya.
andai saja pemimpin seperti ini.

pasti orang-orang lapar akan terselamatkan.
beyond the inspiration broth !!
tetap istiqamah dan lebih baik ya yo.
:D

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun