"Prestasi saya tidak mungkin terjadi tanpa bantuan dan motivasi dari istri tercinta secara terus menerus, Ni Gusti Made Srimin. Tidak mudah untuk mengawali langkah dalam mendirikan, mengelola dan mengembangkan Museum. Sungguh sebuah perjuangan yang menuntut perhatian, menguras emosi, juga banyak materi demi mewujudkan idealisme kami bersama", Tutur JMK Pande Wayan Suteja Neka yang terlahir pada tanggal 21 Juli 1939 ini sambil mengenang masa-masa awal berdirinya Museum Seni Neka dan perkembangan Museum Neka selanjutnya.
Beliau kemudian menjelaskan beberapa karya yang menjadi perlambang kisah cinta sejati nan abadi antara JMK Pande Wayan Suteja Neka dengan Ni Gusti Made Srimin, seperti "Cinta Abadi" karya Srihadi Soedarsono pada tahun 2000, dan "Saling Pandang" karya Abdul Azis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Humaniora Selengkapnya