Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kapan Pandemi Coronavirus Ini Berakhir?

29 Maret 2020   09:21 Diperbarui: 29 Maret 2020   09:30 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Aktivitas manusia sehari-hari (Beritasatu)

Coronavirus terus mempertunjukkan superioritasnya kepada manusia. Hingga detik ini kasus Coronavirus di dunia telah mencapai angka 662.967 dan kasus aktif sebanyak 490.163 di seluruh penjuru dunia, jumlah kematian 30.851 jiwa dan pasien sembuh 141.953. Namun perhitungan ini merupakan kondisi temporary dimana penambahan pasien positif Coronavirus terus terjadi.

Merujuk pada keadaan tersebut, di benak Penulis sekilas bertanya-tanya, "sampai kapan pandemi Coronavirus ini akan berakhir? Pertanyaan itu muncul menanggapi situasi kondisi terkini prihal wabah Coronavirus yang terjadi di Indonesia. 

Tentu saja kita semua mengharapkan pandemi Coronavirus ini segera usai. Segala upaya dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus maupun langkah penyembuhan bagi para pasien positif Coronavirus. Namun fakta yang terjadi saat ini tidak menunjukkan kabar baik bahwa Coronavirus ini akan berlalu dengan cepat. 

Dengan kata lain, masa pandemi Coronavirus ini kemungkinan akan memakan waktu yang cukup lama. Kemungkinan terburuk jika langkah antisipasi yang berjalan tidaklah optimal dan vaksin virus ini sama sekali belum ditemukan maka diprediksi dunia akan berhadapan dengan Coronavirus hingga akhir tahun 2020 bahkan lebih. Kondisi ini Penulis coba perkirakan menjadi berapa tahapan, antara lain :

1. Tahap Penularan
Dengan besaran kasus aktif Coronavirus yang terjadi secara bersamaan di seluruh dunia, maka sejatinya virus ini sedang melalui tahap penularan dan sedang berjalan. 

Masa penularan ini tentu saja bisa dicegah dan diminimalisir tergantung langkah konkrit atau solusi jitu yang memungkinkan penyebaran Coronavirus ini dapat berkurang secara signifikan.

Namun yang menjadi poin masalah antisipasi ini ialah seluruh dunia melakukan hal yang serupa, baik lockdown, social distancing, dan kebijakan maupun imbauan lainnya. 

Menurut Penulis, kenapa mereka tidak berupaya mencari sumber permasalahan kenapa virus ini terus menyebar luas atau melakukan langkah inovatif agar menekan penyebaran Coronavirus ini. Karena jika jumlah kasus aktif terus bertambah, maka kemungkinan besar ada langkah yang salah maupun ada hal pokok yang terlewati disana.

2. Tahap Penanggulangan
Sejalan dengan tahapan penularan yang sedang berjalan, maka saat ini seluruh negara pun sedang melakukan langkah penyembuhan terhadap pasien positif Coronavirus. Jumlah pasien positif yang terus bertambah maka dengan kata lain proses penyembuhan pun akan membutuhkan waktu yang belum bisa diperkirakan kapan selesainya.

Proses ini pun seiring berjalan dengan upaya para peneliti di dunia untuk menemukan vaksin yang ampuh guna menyembuhkan para pasien. Ketika vaksin itu ditemukan, maka seluruh dunia pun masih tetap perlu menunggu proses produksi vaksin tersebut untuk memenuhi kebutuhan mencakup seluruh negara yang terdampak pandemi Coronavirus.

3. Tahap Pemulihan
Jika Anda berpikiran vaksin Coronavirus telah ditemukan maka masa berkabung ini segera usai, alangkah baiknya jangan terlalu cepat berpikiran demikian. Selain proses penyembuhan pasien positif Coronavirus berjalan, maka seluruh dunia pun berangsur-angsur melakukan langkah pemulihan dari dampak Coronavirus berikut memastikan situasi kondisi buruk yang telah dialami tidak kembali terjadi.

Proses pemulihan ini pun tentu dilihat seberapa massive dampak Coronavirus yang diakibatkan. Sebagai gambaran, bilamana wabah Coronavirus berdampak kepada demografi suatu penduduk dan berimbas kepada tidak produktifnya pada suatu lini maka hal ini tentu butuh waktu tambah agar lini tersebut dapat pulih seperti semula.

Konsekuensi akhir ketika kehidupan manusia kembali normal seperti sedia kala, maka dalam artian Bumi kembali kepada habitatnya. Permasalahan seperti kemacetan, polusi, dan sebagainya akan menjadi pemandangan sehari-hari. 

Oleh karena itu, mungkin ada baiknya pemerintah juga memikirkan hal lain guna mengurangi kemungkinan permasalahan yang muncul kedepan.

Menanggapi perkiraan diatas, Penulis pun berpikiran "apakah mungkin manusia pada akhirnya dapat berjalan beriringan dengan Coronavirus ini"? 

Karena jika kita amati bersama bahwasanya jika pandemi ini terus berlangsung lama maka akan mengakibatkan ketidakseimbangan dalam hidup manusia. Sebagai contoh, sektor bisnis sebagai penggerak roda perekonomian. Kita coba bertanya-tanya sampai kapan roda perekonomian dunia ini akan terus berjalan lambat dan bertahan dengan keadaan tersebut? 

Dalam kurun waktu minggu atau maksimal 2 bulan bahkan setahun penuh, mungkin saja ada negara yang mampu untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk. Tetapi pertanyaannya, bagaimana dengan Indonesia? Apakah negeri ini sanggup? Ini tentu menjadi pertanyaan besar dan perlu jawaban segera.

Sebagai penutup, kembali apa yang  ada dibenak Penulis hanya sebuah perkiraan yang bisa Penulis pribadi katakan jangan dibawa terlalu serius. Kita wajib optimis dan berkeinginan solid agar pandemi Coronavirus ini tuntas setuntas-tuntasnya. Namun bukan berarti kita berdiam diri dan terus menunggu sampai keadaan membaik. 

Bahwasanya banyak yang musti dipikirkan dalam situasi kondisi yang terjadi seperti sekarang, karena wabah Coronavirus ini telah mengganggu tatanan kehidupan manusia pada umumnya. 

Kita bisa, kita bersama-sama melalui krisis ini. Semoga Allah ta'ala tetap memberikan nikmat sehat dan perlindungan kepada kita semua. Jaga diri ini Anda, jaga kesehatan dan kebersihan. 

Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun