Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peran Media Menjaga Aura Positif Menghadapi Wabah Coronavirus

12 Maret 2020   13:17 Diperbarui: 12 Maret 2020   13:14 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Coronavirus (Kompas)

Penyebaran identitas pribadi pasien Coronavirus sudah sering kali dilarang dilakukan demi menjaga privasi individu dimaksud, akan tetapi kurangnya kesadaran diri dan kepedulian masyarakat terhadap data pribadi seolah tidak dapat terbendung. Alhasil identitas diri pasien Coronavirus berseliweran melalui kanal media sosial menjadi konsumsi publik.

Walau secara jelas ada ancaman sanksi hukum berlaku, namun para penyebar data pribadi ini seperti tidak takut menghadapi kemungkinan terburuk yang kelak diterimanya. Padahal penyebaran data pribadi pasien Coronavirus punya imbas yang sangat besar bagi individu yang disangkakan baik secara mental seperti stress maupun dampak sosial seperti dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya. 

Seringkali hal-hal tersebut tidak pernah dipikirkan oleh pelaku penyebar data pribadi dimana dengan seenak jemarinya menyebarkan. Di sisi lain, informasi-informasi krusial seperti itu memungkinkan adanya penyebaran berita bohong lainnya yang mengarah kepada fitnah, semisal mencantumkan nama orang lain yang secara kondisi sehat lalu disangkakan sebagai pasien atau terinfeksi Coronavirus.

Oleh karena itu, perlu kiranya tindakan khususnya dari pemerintah melalui Kominfo maupun aparat berwajib agar dengan tegas menindak siapa-siapa saja yang menyebarkan berita bohong maupun data pribadi prihal Coronavirus ini. Bukan hanya sebagai pembelajaran bagi pelaku agar tidak mencari-cari masalah, melainkan pula pendidikan kepada masyarakat agar lebih bijak baik menerima informasi maupun menggunakan jemarinya.

Memang dibalik itu semua kita tidak bisa pungkiri bahwasanya masyarakat di era teknologi informasi sekarang ini "kiblat" informasi yang mereka terima condong berubah yang membuat mereka lebih rentan terhadap berita bohong. Dibandingkan informasi yang berasal dari media elektronik seperti televisi dan radio, masyarakat sekarang lebih mengandalkan kanal media sosial sebagai rujukan informasi terbaru. Alhasil mereka menerima informasi yang cenderung tidak melalui proses editorial terlebih dahulu, sehingga menerima informasi tersebut bahwa benar adanya.

Gambaran itulah yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menyebarkan berita-berita bohong agar menyebabkan "miss leading" kepada siapa saja para pembacanya.

Menanggapi kasus diatas memang semua kembali kepada personal dalam menyingkapi suatu pemberitaan atau informasi. Namun demikian kesadaran individu yang lain untuk turut mencerahkan atau memberitahukan bahwasanya berita atau informasi itu adalah bohong perlu dibudayakan. Memang berat dan pasti ada penolakan terlebih kepada sosok-sosok pribadi yang telah dipupuk oleh rasa kebencian terhadap pihak tertentu, akan tetapi kebaikan tetap perlu dilakukan dan kebenaran tetap perlu diperjuangkan.

Menyikapi epidemi Coronavirus di Indonesia, perihal pemberitaan maupun informasi yang akan atau telah dipublikasi memang perlu ditelaah kembali layak atau tidak bagi publik. Bukan berarti apa yang sebenarnya terjadi ditutup-tutupi agar masyarakat luas tidak tahu, melainkan dipilah agar informasi tersebut dapat diterima dengan baik dan tidak membuat timbulnya rasa kepanikan dan ketakutan di masyarakat.

Terutama informasi menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan akrivitas orang banyak. Tak sedikit Penulis temui pemberitaan Coronavirus yang dapat menumbuhkan rasa kecemasan bagi publik dimana justru informasi tersebut kemungkinan akan memperparah situasi yang ada. Apabila pemberitaan itu berdampak kepada aktivitas maupun mobilisasi publik pada umumnya, maka hal itu akan berimbas kepada sektor-sektor tertentu dan menjadikan negeri ini kian terpuruk menghadapi wabah Coronavirus.

Begitupun penjelasan para pemangku kepentingan kiranya pun perlu di review kembali demi menjaga situasi agar tetap kondusif dan memastikan rasa aman bagi masyarakat terhadap wabah Coronavirus ini. Cobalah memulainya dengan langkah positif apa yang bisa Anda pribadi lakukan kepada masyarakat, jangan hanya memberikan pernyataan yang malah dapat memperkeruh situasi.

Merujuk dari kondisi yang terjadi, pada intinya perlu koordinasi menyangkut informasi apa-apa saja yang tepat dipublikasi kepada publik menanggapi wabah Coronavirus ini guna menjaga atmosfer positif di masyarakat. Bahwa benar Coronavirus telah menjadi pademi global dan berdampak sangat besar kepada semua sektor, namun jangan sampai informasi-informasi tersebut melunturkan semangat negeri ini untuk bahu membahu menghadapi situasi yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun