Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Artikel Utama

Reportase ExG Con dan Kilas E-Sports Tanah Air

16 Desember 2019   08:33 Diperbarui: 17 Desember 2019   20:37 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu standar baku dalam pelaksaan kompetisi eSports (dokpri)
Perlu standar baku dalam pelaksaan kompetisi eSports (dokpri)
Merujuk pada terlaksananya event kompetisi E-Sports dan betapa besarnya animo kaum millenial terhadap cabang olahraga ini, Penulis cukup senang melihat iklim kompetisi E-Sports tanah air tumbuh dan berkembang.

Dengan semakin sering diadakannya kompetisi eSports maka serta merta akan mencetus atlet-atlet E-Sports baru dan ekosistem didalamnya.

Namun maraknya kompetisi E-Sports bukan berarti suatu petanda yang bagus, karena jika Penulis perhatikan kompetisi-kompetisi E-Sports yang seringkali diadakan ditujukan kepada mereka atlet-atlet E-Sports profesional tetapi bukan mereka para pemain gim kalangan amatir.

Alhasil, muncul persepsi "dia lagi, dia lagi". Kalaupun itu memang ada kompetisi E-Sports untuk kalangan amatir, umumnya pelaksanaannya minim akan publikasi dan antusias para sponsor.

Hal yang menjadi pekerjaan rumah lainnya ialah mengenai gim-gim E-Sports yang dipertandingkan. Ini perlu diperhatikan dengan sangat karena jumlah gim-gim yang umum dikompetisikan hanya terbatas pada gim-gim yang digandrungi oleh para gamers saja, padahal gim-gim E-Sports sangatlah banyak dan beragam.

Tentu keadaan ini tidaklah menguntungkan bagi pemain gim kalangan amatir yang berkeinginan menjadi seorang atlet E-Sports profesional.

Oleh karena itu menurut Penulis alangkah baiknya kedepan event-event bertajuk "E-Sports" perlu menyertakan kompetisi bagi kalangan amatir dengan berbagai latar genre gim eSports berikut diadakannya pula "coaching clinic" bagaimana agar menjadi atlet E-Sports profesional?

Jujur saja, Penulis amati hampir seluruh kegiatan E-Sports tidak lepas dari ajang promosi produk semata yang mengincar daya konsumerisme pengunjung. Hal tersebut bukan berarti harus dilarang, namun kiranya kita harus melihat inti poin sebuah event agar bagaimana lebih bermanfaat dan bukan menjadi ajang lalu lalang pengunjung menghabiskan waktunya saja.

Mungkin yang jadi pertanyaannya adalah kenapa hal diatas menjadi penting? Karena sangat jelas, event-event tersebut akan menarik animo publik untuk mengetahui selul beluk soal "E-Sports", jadi mereka tak sekadar datang hanya jadi penonton saja. Dan sebagaimana kita ketahui bersama bahwa gim masih lekat dengan stigma buruk baik dari sisi kecanduan maupun penyebab menurunnya produktifitas individu.

Kemudian dengan adanya event-event bagi kalangan amatir maka secara tidak langsung para sponsor yang ikut serta mendukung terlaksananya acara bisa memanfaatkan momentum tersebut sebagai ajang pencarian bakat dimana mereka dapat melihat langsung pemain gim potensial yang kelak bisa diajak kerjasama berupa sponsorship.

Dari sisi pelaksanaan ExG Con kemarin memang sudah baik akan tetapi Penulis meninjau bahwa konsep event perlu dikembangkan, seperti bagaimana kompetisi E-Sports agar bisa lebih dinikmati bagi penontonnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun