Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rangkuman Mobile World Congress 2019

5 Maret 2019   10:24 Diperbarui: 5 Maret 2019   11:01 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kurang lebih sepekan yang lalu perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2019 baru saja selesai digelar di kota Barcelona, Spanyol. Sebagai ajang pameran tahunan terbesar yang dihadiri oleh para vendor perangkat mobile ternama dunia, MWC kerap dijadikan momentum bagi para vendor untuk memperkenalkan inovasi dan revolusi terbaru dalam industri perangkat mobile yang diprediksi menjadi trendsetter di tahun-tahun berikutnya.

Diantara salah satunya kehadiran wujud ponsel lipat yang sempat dirumorkan akan hadir di tahun 2018 lalu. Ya beberapa vendor ponsel ternama seperti Huawei, LG, dan Samsung telah ancang-ancang lebih dahulu dengan memperkenalkan produk ponsel lipat mereka yang menurut kabar akan segera dijual dalam waktu dekat. 

Seperti Huawei dengan seri Huawei Mate X, LG dengan seri LG V50 Dual Screen, dan Samsung dengan seri Samsung Galaxy Fold. Konsep yang ditawarkan kesemua ponsel lipat dapat dikatakan hampir sama yaitu ponsel dengan layar ukuran besar yang dapat dibentangkan dan dilipat berikut spesifikasi mumpuni untuk mendukung kinerja. Namun nampaknya para vendor ponsel tersebut masih berspekulasi prihal design ponsel lipat seperti apa yang digandrungi oleh konsumen nantinya.

Kemudian ada Oppo yang kali ini membawa inovasi pada kamera ponsel dengan teknologi 10x lossless zoom. Teknologi ini merupakan pengembangan teknologi kamera 5x lossless zoom yang Oppo telah perkenalkan di tahun 2017 lalu. Dengan kinerja yang serupa serta jumlah lensa optikal yang lebih banyak, teknologi ini membuat ponsel mampu menangkap gambar lebih dekat dan tajam. Menurut informasi beredar, Oppo akan merealisasikan wujud ponsel dengan teknologi 10x lossless zoom ini pada kuartal kedua 2019 mendatang.

Tak ketinggalan ada vendor lawas yaitu Nokia dengan seri Nokia 9 PureView. Jika trend ponsel 2 kamera belakang sudah biasa dan kini mulai tersisihkan dengan ponsel mengadaptasikan 3 kamera belakang, maka Nokia 9 PureView memiliki 5 kamera belakang. 

Lima kamera dengan besaran 12MP ini masing-masing dapat bekerja secara simultan ketika menangkap gambar, dengan begitu informasi pada gambar lebih banyak didapat sehingga menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik. Akan tetapi kehadiran Nokia 9 PureView dengan 5 kamera belakang ini menjadi gamang dan diperkirakan menemui jalan terjal disebabkan gambar yang berkualitas pun dapat dihasilkan berkat ketersediaan fitur pada piranti lunak pengolah gambar pada ponsel yang semakin lengkap dan baik.

Dan yang paling menarik pada perhelatan MWC 2019 ialah diperkenalkannya teknologi jaringan seluler 5G. Jaringan 5G ini akan menjadi cikal bakal ponsel-ponsel generasi berikutnya (di tahun 2019) dimana jaringan ini menawarkan koneksi lebih cepat dan minim jeda dibandingan jaringan 4G yang telah lebih dulu ada. Beberapa raksasa telekomunikasi seperti Verizon, Sunrise Communication, Vodafone telah melakukan ujicoba implemetasi jaringan ini dan siap meluncurkannya segera. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Kabar mengenai jaringan 5G bisa jadi merupakan berita baik, namun nampaknya akan menjadi pekerjaan rumah berat khususnya bagi provider telekomunikasi di Indonesia. Jangan dahulu kita membicarakan kecepatan jaringan 5G karena dikutip dari berita online kecepatan internet 4G di Indonesia berapa pada posisi 4 terbawah (ke-74 dari 77 negara) di dunia.

Dari hasil riset yang dilakukan oleh OpenSignal pada periode 1 Januari s.d 31 Desember 2018 mencatat Indonesia memiliki kecepatan batas bawah (kecepatan internet terendah dalam satu hari) jaringan 4G sebesar 6 Mbps. Dengan kecepatan tersebut Indonesia hanya berada di atas Kamboja dengan kecepatan 3,7 Mbps, India dengan 3,7 Mbps, dan Aljazair dengan 2,6 Mbps. Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangganya Singapura yang ada di peringkat satu dengan kecepatan internet 4G 41,8Mbps maupun Philipina dengan 6,5Mbps.

Memang prihal kecepatan internet ini menjadi dilema yang musti dihadapi di Indonesia. Untuk merealisasikan kecepatan internet super cepat bukanlah sembarang perkara mudah karena perlu ditunjang aspek memadai seperti infrastruktur. Banyaknya jumlah pengguna serta masih eksisnya jaringan 2G turut menjadi andil perkara kecepatan internet di Indonesia lemot. 

Walau demikian hal tersebut menurut Penulis masih dapat dimaklumi mengingat secara pemanfaatan pengguna terhadap jaringan internet di Indonesia sendiri masih belum optimal. Selama akses streaming dan medsos lancar, realisasi kecepatan internet super cepat pun tak menjadi prioritas utama. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun