Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Istri adalah "Harta" bagi Suami

24 Mei 2018   07:55 Diperbarui: 24 Mei 2018   08:42 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istri Adalah Harta bagi Suami (Sumber : islamidia)

Tak terasa bulan suci Ramadhan telah seminggu berjalan, bulan yang penuh berkah ini memang sungguh teramat spesial bahkan mampu menciptakan keajaiban. Sebagai negara dengan umat Muslim terbesar di dunia, bulan suci Ramadhan punya keistimewaan yang mungkin anda sadar tidak sadari terjadi (tercermin dalam realita/fakta).

Sebagai ilustrasi di bulan Ramadhan membuat program yang tayang di televisi berubah menyajikan konten religi, contoh sinetron-sinetron yang membawa tema berpuasa, iklan-iklan produk yang menyemarakkan bulan suci Ramadhan, dan lain-lain sebagainya.

Kemudian dalam kehidupan sehari-hari bisa anda lihat dengan mata kepala sendiri bagaimana selebritis-selebritis tanah air mendadak religius, mulai dari yang mencoba berkomitmen menutup aurat sampai kepada yang gemar ibadah di bulan Ramadhan.

Bulan suci Ramadhan pun sampai merujuk ke bidang kuliner, seperti aneka kolak, timun suri, ketupat, sampai-sampai biji salak pun empuk hanya ada di bulan Ramadhan.

Bagi Penulis pribadi, bulan suci Ramadhan memiliki makna tersendiri yaitu sebagai momentum guna menambah pengetahuan mengenai agama Islam melalui khotbah-khotbah yang disampaikan oleh para Ustadz/Kyai sebagai narasumber.

Namun bukan sekadar pengetahuan dalam lingkup ibadah di bulan Ramadhan, seperti halnya berpuasa, bersedekah, zakat, infaq, membaca Al Qur'an, malam Lailatul Qodar, dan sebagainya melainkan lebih mencakup lingkup hal-hal menarik lainnya salah satunya prihal berkeluarga.

Kurang pasti tepatnya kapan namun Penulis pastikan sudah bertahun-tahun yang lalu terjadi, pada waktu itu Penulis mendengarkan khotbah 15 menit menjelang shalat Tarawih di sebuah Masjid dimulai.

Ketika itu seorang Ustadz membawakan materi mengenai keluarga, materi yang mungkin tidak umum didengar ketika bulan suci Ramadhan berlangsung. Dalam khotbah singkatnya, sang Ustadz berkata demikian bahwa "istri adalah harta bagi suami dan suami layaknya pakaian yang istri kenakan". Apakah pembaca ada yang tahu maknanya?

Kalimat tersebut terus terngiang-ngiang dalam pikiran Penulis sebagaimana pesan yang ingin disampaikan oleh sang Ustadz adalah bahwa suami cerminan dari si istri dan begitupun sebaliknya.

Fokus utama yang perlu pertama kita lihat yaitu istri adalah "harta" bagi suami. Ada yang tahu alasannya mengapa?

Mengacu kepada kata "harta" maka secara nalar manusia dengan seksama mengartikan hal yang berharga, sebagai contoh emas, berlian, uang, mobil, rumah, dan lain-lain sebagainya.

Kata "harta" tersebut bersanding dengan istri sebagai mahluk hidup, dimana jika diartikan kalimat itu menyatakan bahwa istri adalah mahluk "berharga" bagi si suami. Sebagaimana sifat dari sesuatu yang berharga maka perlu dijaga dengan baik-baik, sebagai contoh ketika anda memiliki uang maka uang tersebut anda simpan di Bank agar aman, mobil anda asuransikan guna mengantisipasi musibah yang terjadi, ataupun ilustrasi lainnya yang menggambarkan betapa berharganya harta dan anda akan melakukan apa saja untuk melindunginya.

Logikanya masa sih istri yang jelas-jelas pasangan hidup bagi suami justru stratanya kalah sama benda mati? Oleh karena itu mengapa sebagai suami wajib menjaga sang istri dan kelak suami pertanggungjawabkan, dimana hal tersebut tidak hanya tersurat tetapi tersirat pula dalam ilmu agama.

Lalu kita coba menelaah kalimat kedua yaitu suami layaknya "pakaian" yang istri kenakan. Apakah para pembaca ada yang paham mengenai makna "pakaian" tersebut? Mengapa suami diistilahkan dengan menggunakan kata "pakaian" yang istri kenakan, menarik bukan?

Makna dari kalimat kedua yaitu suami layaknya pakaian yang istri kenakan adalah bahwa segala sesuatu yang berkenaan dengan istri dari apa kepribadiannya, apa yang dikenakannya, dan segala sesuatu yang berkenaan dari kepala hingga ujung kaki (baik maupun buruk) mencerminkan kualitas dari suami sebagai individu.

Sedikit ilustrasi, ketika si istri berpakaian terbuka, seksi, dan menggoda, salahkah ia? Tidak, jika yang memperhatikan hal tersebut hanyalah suaminya dalam lingkup privasi (semisal dalam kamar).

Tetapi akan salah bilamana si istri berpenampilan terbuka, seksi, dan menggoda justru agar membuat terkesima orang lain (bukan yang berhak), memperlihatkan bagian tubuh ke muka umum layaknya jajanan pasar maka otomatis hal tersebut turut mencerminkan kelalaian suami dalam menjaga istrinya dan kelalaian istri menjaga dirinya.

Konteks "pakaian" ini pun mengisyaratkan bahwa ada tugas dari sang istri untuk turut serta menjaga harga diri suami maupun kehormatan keluarga. Jadi ketika istri bersikap kurang elok dalam lingkup sosial maka dapat berimbas kepada sang suami.

Oleh karena itulah istri harus pandai-pandai bersikap, jangan buruk sedikit harga diri suami tercoreng karenanya.

Jadi secara kesimpulan "istri adalah harta bagi suami dan suami layaknya pakaian yang istri kenakan" merupakan kalimat yang saling terikat. Dalam lingkup berkeluarga maka suami wajib menjaga istrinya dan istri pun wajib menjaga harga diri suami, masing-masing memiliki peran dan masing-masing harus sadar akan perannya.

Acapkali kita sering melihat kasus-kasus dimana suami istri saling menyalahkan, justru seringkali hal tersebut timbul disebabkan karena kelalaian dari masing-masing baik dari saling menjaga maupun menjaga diri.

Semoga ilmu ini menjadi pembelajaran bagi mereka-mereka yang telah berkeluarga agar terhindar dari malapetaka. Sayangi pasanganmu, jaga baik-baik keluargamu, lindungilah mereka, dan kelak kamu akan banggakan hal ini di hadapanNya.

Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun