2.1. Kajian Pustaka  Â
2.1.1. Pengertian Sumber Daya Manusia  Â
Sumber daya manusia (SDM) adalah potensi yang dimiliki setiap individu, seperti kemampuan berpikir, bertindak, dan berkarya, yang perlu dibina dan dikembangkan agar dapat dimanfaatkan secara optimal demi kesejahteraan bersama. SDM mencakup keterampilan teknis dan manajerial, kemampuan berkomunikasi, serta moral yang baik. Potensi ini sangat memengaruhi sikap dan perilaku individu dalam mencapai tujuan, baik secara pribadi maupun dalam suatu organisasi (Sedarmayanti, 2019).
Dalam sebuah organisasi, SDM merupakan elemen penting dalam sistem kerja yang dirancang untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kualitas SDM tidak hanya diukur dari aktivitasnya, tetapi juga dari hasil kerja yang dicapai. SDM berperan dalam merancang, membentuk, serta menjaga keberlangsungan organisasi agar tetap berjalan sesuai target. Kreativitas dan kerja keras SDM akan menentukan kualitas produk dan layanan yang dihasilkan.
Organisasi tidak dapat berjalan tanpa peran manusia. Oleh karena itu, keberhasilan suatu instansi sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. SDM yang unggul akan menjadi motor penggerak bagi terciptanya pelayanan berkualitas dan pencapaian visi organisasi. Karena peran strategis tersebut, pengelolaan SDM perlu dilakukan secara serius, terencana, dan berkelanjutan (Suryani, Rindaningsih, & Hidayatulloh, 2023).
SDM juga dipandang sebagai aset jangka panjang yang harus terus dibina. Setiap organisasi dituntut untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme pegawainya agar mampu bersaing dan mendukung pencapaian tujuan bersama. Potensi manusia dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kuantitas dan kualitas. Namun, kualitas menjadi aspek yang paling menentukan keberhasilan organisasi dan hanya bisa dicapai melalui proses pelatihan serta pengembangan yang sistematis dan berkelanjutan (Siregar, 2018).
2.1.2. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia Â
Pengembangan adalah proses jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan efektivitas seseorang (Mufidah, 2018). Dalam konteks sumber daya manusia (SDM), pengembangan dilakukan secara sadar, terarah, dan terpadu untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara fisik maupun nonfisik. Tujuan akhirnya adalah menciptakan SDM yang berguna bagi bangsa dan negara, berlandaskan nilai moral dan agama (Warisno, 2019).
Manajemen SDM memiliki fokus utama untuk memberikan kontribusi terhadap keberhasilan organisasi. Hal ini hanya bisa dicapai jika aktivitas SDM mendukung peningkatan produktivitas, kualitas, dan pelayanan. Karena perubahan dalam budaya kerja, kepemimpinan, dan kebijakan sering kali diperlukan, seluruh pegawai harus terlibat aktif dalam pemecahan masalah---bukan hanya manajemen.
Pengembangan SDM merupakan kegiatan penting dalam organisasi yang bertujuan meningkatkan keterampilan dan kemampuan pegawai dalam waktu tertentu. Proses ini mencakup identifikasi kebutuhan, pelaksanaan pelatihan, hingga program lanjutan. Pelatihan bersifat jangka pendek dan berkelanjutan, sedangkan pengembangan organisasi bersifat jangka panjang dan strategis, namun keduanya sama-sama berperan dalam membentuk budaya kerja (Athallah, 2023).
Perencanaan SDM menjadi langkah awal yang krusial dalam mendukung pengembangan tersebut. Manajemen harus memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat pada posisi dan waktu yang sesuai. Proses ini melibatkan analisis terhadap masalah, ancaman, dan peluang yang mungkin dihadapi organisasi (Lubis & Haidir, 2019). Dengan pengembangan dan perencanaan yang baik, organisasi dapat membentuk SDM yang kompeten, adaptif, dan mampu mendorong kemajuan secara berkelanjutan.