Lahan basah adalah daerah di mana tanah secara permanen atau musiman jenuh dengan air. Daerah ini kadang-kadang sebagian atau seluruhnya terendam oleh air dangkal. Lahan basah ini dibagi menjadi rawa (termasuk rawa bakau), rawa dan lahan gambut. Air yang membanjiri lahan basah bisa berupa air tawar, payau, atau asin. Lahan basah merupakan kawasan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan sebagian besar ekosistem.Â
Berbagai jenis vegetasi (komunitas tumbuhan) tumbuh di lahan basah, seperti hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, mangrove, dan rawa rerumputan. Satwa liar yang mendiami lahan basah pun tak kalah beragam, mulai dari khas lahan basah seperti buaya, penyu, biawak, ular, berbagai katak dan berbagai jenis ikan; hingga ratusan jenis burung dan mamalia, termasuk harimau dan gajah. Lahan basah dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal, seperti salah satunya sebagai objek wisata di Kalimantan.Â
Kalimantan terkenal memiliki banyak lahan basah. Lahan basah adalah habitat utama Kalimantan, meliputi lebih dari 10 juta hektar, atau sekitar 20% dari daratan Kalimantan. Habitat lahan basah Kalimantan terutama rawa air tawar dan rawa gambut dan hutan bakau pesisir. Sungai Kapuas, S. Mahakam dan S. Barito (Sungai terpanjang di Indonesia), memiliki dataran banjir yang luas dan berasosiasi dengan sistem rawa dan danau. Lahan basah alami secara langsung dan tidak langsung memberi penduduk berbagai barang dan jasa: menghasilkan tanaman makanan pokok, kayu untuk perdagangan, padang rumput yang subur, dukungan untuk perikanan darat dan laut, tempat untuk pertumbuhan peternakan unggas air dan bahan bakar dari gambut. Danau dan ekosistem air tawar lainnya di Kalimantan merupakan sumber konsumsi dan ikan lokal terpenting untuk konsumsi masyarakat setempat dan pemasok utama ikan kering air tawar ke Jawa.Â
Pohon Galam di D'Silva Cafe & Resto Anjir
Galam (Melaleuca Leucadendron) merupakan jenis pohon yang sangat subur yang tumbuh pada tanah rawa masam dan dapat digunakan sebagai tanaman indikator untuk tanah pirit atau tanah sulfat masam. Pohon ini merupakan jenis pohon berkayu. Pohon galam tumbuh di kawasan Anjir Serapat Kapuas Timur Kalimantan Tengah, lebih tepatnya di kawasan wisata Danau Anjir. Bagi masyarakat rawa, galam sangat penting sebagai sumber kayu bakar, bahan bangunan rumah, dan tiang pancang atau patok untuk bangunan gedung. Selain itu, kayu galam digunakan dalam bahan furnitur seperti kursi tamu. Hal ini merupakan peluang sebagai barang kerajinan tangan khas rawa yang cantik dan unik sehingga dijadikan sebagai cindera mata. Peluang ini barang kali memerlukan dorongan, rangsangan, dan dukungan wirausahawan atau pebisnis dan pemerintah sebagai peluang kerja bagi masyarakat rawa. Lahan Basah disini dimanfaatkan untuk penanaman atau tempat tumbuhnya pohon galam yang menjadi salah satu tumbuhan yang berada di kawasan wisata D'Silva Cafe & Resto Anjir.
Danau Anjir di D'Silva Cafe & Resto AnjirÂ
Hutan Mangrove
Kebun Mangga Apel