Mohon tunggu...
Sankdamar
Sankdamar Mohon Tunggu... Penulis - Menulis agar kewarasan tetap terjaga

Berdamailah dengan hati dan fikr-mu Maka semesta tak kan mengecewakanmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Amnesia

15 Januari 2020   20:15 Diperbarui: 15 Januari 2020   20:17 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Lupakah kau dengan janji-janji makelar demokrasi yang berebut kuasa dalam bentuk kursi

Tidak ingatkah bagaimana seringai mereka dibalik amplop-amplop yang terselip dalam kantong paket sembako yang kau terima dengan tangan terbuka dan senyum sumringah

Peduli apa mereka dengan sumpah serapah yang kau teriakan kala mereka berlomba hinakan diri tak peduli jeruji besi
Mereka juga tak peduli kala stelan jas beralih warna menjadi rompi jingga dengan tangan terikat gelang simbol hilangnya kebebasan

Dompet berlipat rumah bertingkat mobil mengkilat sudah mereka embat

Walau raga terkurung sekat dengan ajian  dan mahar keramat kebebasan masih bisa mereka dapat

Sadarlah bangsaku
Negeri ini dibangun diatas ribuan kuncup kembang setaman yang menebar diatas nisan para pahlawan
Negeri ini subur karena darah pejuang yang mengalir deras dalam setiap jengkal tanahnya

Bangunlah bangsaku
Sudah lama kau terbuai janji palsu pelacur kebijakan yang tak pernah tahu arti kebajikan
Bangkit dan berjuanglah lepaskan diri dari belenggu para penghianat reformasi
Kembalikan harga diri dan kehormatan ibu pertiwi yang hancur luluh digagahi penguasa penghisap darah saudara sendiri.

#ceritativi
#ottkpk
#pejabattercyduk
#korupsidalampuisi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun