Mohon tunggu...
Sang Santri
Sang Santri Mohon Tunggu... Guru - Santri suka menulis

Menulis sebagai hobi, bermanfaat sebagai harapan, sekses semoga terwujud

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Magis Alfiah Ibnu Malik yang Fenomenal dan Beradab

9 Desember 2018   15:54 Diperbarui: 9 Desember 2018   16:00 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa tak tahu alfiah ibnu malik.?kitab yang satu ini merupakan sebuah fenomena yang tak pernah habis walau sudah berumur lebih dari 2 abad. Sejak di karang oleh allamah syaikh jamaluddin bin abdulloh bin abdulloh bin malik Kitab ini menjelma menjadi salah satu pegangan wajib bagi siapapun yang ingin mengerti nahwu. Kemasykhurannya tersebar keseluruh penjuru dunia. Termasuk indonesia.

Didalamnya berisi 1002 nadhom yang bernama nadhom khulasoh. Bait-bait itu begitu padat membahas tentang nahwu dan shorof. Oleh karena itu pada pakar meyakini barang siapa hafal kitab ini niscaya dapat dengan mudah mempelajari gramatikal arab. Namun dengan catatan orang tersebut harus mampu paham akan maksud yang terkandung dalam bait itu. Ada banyak sekali ulama' yang mengarang kitab menguraikan maksud dari bait-bait itu. Di pesantren indonesia kita mengenal beberapa kitab karangan ulama' dunia mengomentari bait-bait imam malik. Ada  imam ibnu aqil dengan syarah ibnu aqil. Ada juga imam suyuti dengan kitabnya audah almasalik dan masih banyak lagi dari ulama' yang tak terhitung jumlahnya . Hal ini merupakan bukti nyata seberapa alfiah ibnu malik menjadi primadona dizamannya untuk dikaji dan didalami.

Sama halnya dengan kitab-kita terkenal lain dalam alfiah ibnu malik juga Ada sebuah cerita menarik yang patut untuk kita dengar. Didalam cerita itu ada hikmah yang besar yang menjelaskan tentang akhlak yang luhur dalam mengarang kitab yang fenomenal.

Cerita bermula setelah  syekh ibnu malik merampungkan bait yang berbunyi wataqtadi ridhon bighoiri sukhti #faiqotan alfiatabni mu'ti.

Yang berarti Yang menuntut keridloan tanpa kebencian, yang meluhiri alfiahnya ibnu mu'ti. Entah kenapa setelahnya kerangka karangan yang sudah disusun ibnu malik didalam kepalanya mendadak hilang. Sejak saat itu ibnu malik merasa begitu sukar untuk melanjutkan karangannya. Bait itu memang harus diakui terselip suatu kesombongan kalau kitab beliau lebih hebat dari alfiah ibnu mu'ti pendahulunya.

Saat beliau tidur tiba-tiba beliau bermimpi bertemu seorang lelaki yang berkharisma namun tak dikenalinya. Imam ibnu malik memperkenalkan diri bahwa beliau seorang yang akan mengarang kitab alfiah seribu nadhom. Mengtahui hal itu lelaki tua itu memintanya untuk membacakan beberapa bait untuk dirinya. Syekh ibnu malik menyanggupi dan mendendangkan bait alfiahnya namun sayang setelah bait faiqotan alfiatabni mu'ti beliau tidak dapat lagi melanjutkan bait tersebut.

Melihat syekh ibnu malik terdiam. Laki-laki tua tersebut mengajukan diri untuk melanjutkan bait imam ibnu malik. Bait itu berbunyi faiqotan laha bialfi baitin# walhayyu qod yaglibu alfu mayyitin.

Yang meluhuri dengan seribu bait, yang hidup terkadang suka menimpa seribu mayat.

Mendengar bait tersebut imam ibnu malik tersadar bahwa laki-laki itu merupakan imam ibnu mu'thi. Imam ibnu malik sungguh merasa menyesal dan akhirnya mendedikasikan beberapa bait yang memuji alfiah ibnu mu'thi yang berbunyi mahua bisabqin haizun tafdhila#mustaujibun sanaiyan jamila  Namun beliau memiliki keutamaan karena sebagai pendahulu, yang mesti mendapat sanjungan yang indah. Wauhu yaqdi bihibatin wafiroh liwalahu lidharojaatin akhiroh. Semoga Allah memberi lumuran hibah derajat akhirat untukku dan untuknyaSemoga Allah memberi lumuran hibah derajat akhirat untukku dan untuknya.

Kisah ini mengandung suatu sebuah hikmah yang luar biasa. Sebagai seorang yang pintar tidaklah pantas merasa hebat di bandingkan orang lain. Karena bagaimanapun, segala hal itu asalnya dari Allah. Bagaimana bisa kita yang hanya sekedar dititipi sebuah ilmu malah sombong dengan hal yang sebenarnya tidak milik kita. Bisa jadi kesombongan itu menjadi bumerang dan membuat kita kehilangan ridho Allah yang mana dapat menghilangkan nikmat itu kapan saja.

Akhirnya dari cerita itu kita tahu bahwa kitab fenomenal alfiah ibnu malik terkenal bukan hanya semata karena proses jihad akademik imam ibnu malik. Namun kitab ini juga dibangun dari sebuah akhlak yang mulia. Pelajaran yang disampaikan ibnu mu'ti menancap di hati imam ibnu malik. Menjadikannya mengadopsi akhlak tersebut dalam karyanya sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun